PP GP Ansor: Jangan Takut Kelompok Radikal dan Anti NKRI - Soeara Moeria

Breaking

Rabu, 05 April 2017

PP GP Ansor: Jangan Takut Kelompok Radikal dan Anti NKRI



Ilustrasi : Google
Tulungagung, SoearaMoeria.Com
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qaumas meminta kepada kader Ansor untuk tidak takut kepada kelompok-kelompok radikal yang memaksakan paham dan kelompok anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Permintaan Yaqut Cholil Qaumas yang akrab disapa Gus Tutut, disampaikan saat memberikan pengarahan kepada peserta Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Dosen Muda Tingkat Nasional, di Tulungagung, Ahad (02/03/17).

Gus Tutut merasa heran dan prihatin dengan adanya sekelompok orang yang hidup dan dibesarkan dalam bumi Indonesia tetapi pada saat yang sama ingin menghancurkannya. 

“Saya meyakini ketika kyai-kyai mendirikan Nahdlatul Ulama tujuannya adalah untuk mendirikan Indonesia. Ketika ada orang yang ingin merobohkan Indonesia, kita tidak peduli siapa pun harus kita lawan,” tandas Yaqut. 

Setiap kali negara menghadapi masalah maka Ansor tampil di depan dan itu telah dicatat dalam sejarah bangsa tentang komitmen Ansor. 

Menurut Gus Tutut, ancaman terdekat negara Indonesia adalah liberalisme - neobliberalisme dan Radikalisme. Posisi Ansor berada di tengah-tengah dan kita mempunyai tools (alat) yang terbatas. Tentu merasa sulit di tengah-tengah aparat gamang dan kerap tidak hadir menghalau ancaman kebangsaan ini. 

Menurut Gus Yakut, NU didirikan untuk Indonesia dan bukan sekadar untuk mengembangkan ahlussunnah wal jamaah (Aswaja). Kalau hanya menjaga aswaja, Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Chasbullah dan KH. Bisri Syamsuri tidak perlu repot-repot mendirikan Jamiyyah ini, cukup digarap di pesantren-pesantren. 

Ditegaskan oleh Gus Tutut, membubarkan kelompok anti Pancasila dan NKRI tidak perlu mencari alasan, karena alasannya sudah sangat jelas. “Kita ini menjaga warisan Ulama Kita yaitu bumi Indonesia” Jadi kalau HTI mengatakan, Indonesia adalah negara taghut berarti mereka telah menghina warisan para ulama yang telah dibangun dengan susah payah. (rb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar