![]() |
Ilustrasi : Google |
Tulungagung, SoearaMoeria.Com
Ketua Umum
Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qaumas meminta
kepada kader Ansor untuk tidak takut kepada kelompok-kelompok radikal yang memaksakan
paham dan kelompok anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Permintaan Yaqut
Cholil Qaumas yang akrab disapa Gus Tutut, disampaikan saat memberikan
pengarahan kepada peserta Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Dosen Muda
Tingkat Nasional, di Tulungagung, Ahad (02/03/17).
Gus Tutut merasa
heran dan prihatin dengan adanya sekelompok orang yang hidup dan dibesarkan
dalam bumi Indonesia tetapi pada saat yang sama ingin menghancurkannya.
“Saya meyakini
ketika kyai-kyai mendirikan Nahdlatul Ulama tujuannya adalah untuk mendirikan
Indonesia. Ketika ada orang yang ingin merobohkan Indonesia, kita tidak peduli
siapa pun harus kita lawan,” tandas Yaqut.
Setiap kali negara
menghadapi masalah maka Ansor tampil di depan dan itu telah dicatat dalam sejarah
bangsa tentang komitmen Ansor.
Menurut Gus Tutut,
ancaman terdekat negara Indonesia adalah liberalisme - neobliberalisme dan
Radikalisme. Posisi Ansor berada di tengah-tengah dan kita mempunyai tools
(alat) yang terbatas. Tentu merasa sulit di tengah-tengah aparat gamang dan
kerap tidak hadir menghalau ancaman kebangsaan ini.
Menurut Gus Yakut,
NU didirikan untuk Indonesia dan bukan sekadar untuk mengembangkan ahlussunnah
wal jamaah (Aswaja). Kalau hanya menjaga aswaja, Hadratus Syaikh KH. Hasyim
Asy'ari, KH. Wahab Chasbullah dan KH. Bisri Syamsuri tidak perlu repot-repot
mendirikan Jamiyyah ini, cukup digarap di pesantren-pesantren.
Ditegaskan oleh
Gus Tutut, membubarkan kelompok anti Pancasila dan NKRI tidak perlu mencari
alasan, karena alasannya sudah sangat jelas. “Kita ini menjaga warisan Ulama
Kita yaitu bumi Indonesia” Jadi kalau HTI mengatakan, Indonesia adalah negara taghut
berarti mereka telah menghina warisan para ulama yang telah dibangun dengan
susah payah. (rb)