Gus Mus: KH Shobiburrohman (Mbah Shobib) adalah Wali - Soeara Moeria

Breaking

Minggu, 02 April 2017

Gus Mus: KH Shobiburrohman (Mbah Shobib) adalah Wali

Jepara, SoearaMoeria.Com
Pengasuh pesantren Raudlatul Thalibin Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri yang rawuh pada Haul ke-8 Simbah Shobiburrohman bin Simbah H. Anwar di desa Menganti kecamatan Kedung kabupaten Jepara, Kamis (30/03) kemarin memberikan kesaksian bahwa Mbah Shobib adalah wali.

Menurut Kiai yang kerap disapa Gus Mus itu kesaksian ia lontarkan karena Mbah Shobib termasuk orang yang istiqamah.

“Saya adalah orang yang sering ketemu dengan beliau baik di pengajian-pengajian maupun saat beliau datang ke kediaman saya,” terang kiai kelahiran Rembang tahun 1944 ini.

Mbah Shobib, kata Gus Mus saat bepergian ke mana pun selalu mengenakan jas yang lumayan besar ukurannya. Di dalam jasnya memiliki saku. Dan di dalam saku tersebut sudah berisi uang.

Nominal uangnya, lanjutnya beda-beda tergantung kepada siapa uang itu diberikan. “Kalo untuk njenengan 50.000. Kalo untuk saya ya 100.000,” jelasnya sembari menunjuk salah seorang peserta pengajian.

Saat masih hidup, Mbah Shobib terbilang sering ke kediaman Gus Mus. “Beliau pinarak sejenak sembari udud Dji Sam Soe di rumah saya kemudian pamit ke dapur,” imbuhnya.

Di dapur, urai Kiai yang juga budayawan itu sangat memperhatikan pekerja dapur. Sebab orang yang bekerja di dapur merupakan orang yang berkeringat untuk melayani tamu.

Setelah bertemu orang dapur seraya memberikan uang, Mbah Shobib pinarak lagi ke sejenak dan terakhir hendak ketemu dengan sesepuh-sesepuh pondok.

Alhasil kebiasaan untuk memberikan uang kepada siapa pun yang ditemui Mbah Shobib itu membuat santri-santri Gus Mus sangat menanti-nantikan kehadiran beliau.

“Saya adalah orang pertama di dunia yang memarahi Mbah Shobib sebab kebiasaan itu membuat santri tamak juga merusak mental mereka,” sebutnya sembari disambut tawa hadirin.

Kesempatan itu ia juga bercerita Mbah Shobib sering nambani atau nyuwok orang sakit tetapi beliau mengenalkan dirinya dengan nama Mustofa Bisri Rembang.

“Sehingga yang dapat gula kopi malah saya,” ungkapnya disambut tawa lagi oleh jamaah.

Kiai yang memperoleh tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari Jokowi 2015 lalu itu menegaskan dirinya menyebut wali Mbah Shobib karena keistiqamahannya. Apalagi kata para sufi, al istiqamah khair min alfi karamah, istiqamah lebih utama dari 1000 keramat.

Wali imbuh Gus Mus bisa diidentifikasi. “Wali bukan yang bisa terbang di atas comberan, atau yang bisa menggandakan uang tetapi karena istiqamahnya,” paparnya.

Mantan Rais Aam PBNU itu mengakui semasa hidupnya Mbah Shobib tidak pernah takut apalagi sedih. Ia meyakinkan orang yang masih takut dan susah tidak tergolong wali Allah.

Di samping itu, tatkala terjadi geger Jepara (agenda 5 tahunan), Mbah Shobib juga tidak merasa takut. “Mergo istiqamah Mbah Shobib ora nduwe wedi ora nduwe susah,” pujinya.

Apa yang ada pada diri Mbah Shobib sesuai dengan firman Allah bahwa wali Allah tidak punya rasa takut juga tidak merasa susah.

Agar menjadi wali alumnus Universitas Al Azhar itu berpesan kepada jamaah agar selalu istiqamah dan jangan berlebih-lebihan dalam segala hal. Misalnya menunaikan ibadah puasa jika sudah waktunya berbuka maka untuk menyegerakan berbuka.

“Lakukan hal apa pun dengan sedengan, sederhana dan jangan berlebihan,” pungkas Gus Mus. (sm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar