Pare Krispi, Camilan Hemat Berkhasiat sebagai Obat - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 19 Desember 2016

Pare Krispi, Camilan Hemat Berkhasiat sebagai Obat



Pati, soearamoeria.com
Pare merupakan salah satu buah yang rasanya sangat pahit. Karena pahit ini pare biasa juga dijadikan obat. Jenis labu-labuan ini biasanya diolah maupun menjadi sayur dengan khas rasa pahitnya.

Namun di tangan Kusmianingsih (37) warga Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo, Pati, pare bisa diolah menjadi makanan ringan kripsi yang enak.

Bahkan, rasa pahit pada pare krispi buatan Ningsih menjadi lebih netral dengan berbalut rasa gurih dan renyah.

Ide membuat pare krispi berawal dari ketersediaan bahan baku pare yang melimpah dan murah di pasar tradisional. Terlebih, pare punya manfaat sebagai obat yang baik untuk kesehatan. Hal itu yang membuat Ningsih mencoba untuk berkreasi mengolah buah pare menjadi camilan siap makan.

“Saat ini, satu kilogram pare harganya sekitar Rp 6 ribu. Sekilo buah pare menjadi enam bungkus makanan ringan, masing-masing berisi 150 gram dengan harga Rp 12 ribu. Ini yang membuat saya tertarik untuk menciptakan produk pare krispi,” ujar Ningsih, Sabtu (17/12/16).

Menurutnya, makanan ringan berupa pare krispi di Pati belum ada. Kondisi itu dipandang sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Selain bahan baku melimpah dan murah, produk olahan makanan ringan dari buah pare belum ada di Kabupaten Pati.

Saat ini, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang bergelut di bidang makanan ringan ini sudah menjual produk pare krispi di Pasar Pragola. Dalam sebulan, Ningsih baru bisa menjual produknya itu sekitar 150 bungkus per bulan.

Meski di Pati belum ada yang menjual produk pare krispi, tetapi Ningsih tidak segan untuk membeberkan rahasia membuat pare krispi yang digemari pembeli. Seperti membuat sayur pare, Ningsih selalu merendam irisan pare dengan air panas yang sudah dicampur garam.

“Irisan pare mesti direndam dulu ke dalam air panas yang sudah dicampur garam. Tujuannya untuk mengurangi rasa pahit yang berlebihan pada pare krispi. Ketika dipadu dengan tepung dan bumbu-bumbu, rasanya menjadi gurih dan renyah,” terangnya.

Untuk membuat pare krispi, kata Ningsih, buah pare diiris-iris tipis, direndam air panas yang sudah dicampur garam selama sehari semalam. Irisan pare dimasukkan adonan yang tepung beras, telur, margarine, dan bumbu-bumbu rempah.

Selanjutnya, cukup digoreng hingga kering. “Supaya lebih krispi, sebaiknya digoreng dua kali, setelah didiamkan pada gorengan pertama. Kalau sudah ditiriskan dan tidak panas, tinggal dikemas menggunakan kemasan yang menarik,” tuturnya.

Di Pati, persaingan untuk memasarkan pare krispi belum ketat sehingga bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Ningsih sendiri memproduksi pare krispi, karena belum ada di Pati. Bila digemari, rencananya akan dipasarkan di luar kota.

Rian Setianto, penikmat pare krispi asal Desa Angkatan Lor, Tambakromo, mengaku rasanya sangat enak, gurih, dan renyah. Sensasi pahit hanya sedikit melekat, setelah pare krispi dikunyah. Justru, kata dia, sensasi pahit itu yang membuatnya memiliki rasa khas dan berkarakter. (ed)

Source : Koran Muria 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar