Tak
seperti biasanya, sejak pagi puluhan pekerja seks komersial (PSK) di kompleks
Lorong Indah (LI) desa Margorejo, kecamatan Margorejo kabupaten Pati, Senin (05/10/15)
sudah berkumpul. Mereka bukan tengah bersiap bekerja mencari hidung belang,
melainkan tengah belajar memotong rambut.
Ya,
puluhan PSK di LI ini memang tengah mengikuti pelatihan keterampilan usaha
salon. Hal itu diharapkan bisa menjadi bekal bagi PSK untuk membuka usaha
salon. Pada akhirnya, PSK diharapkan bisa keluar dari dunia prostitusi dan
hidup mandiri.
Sebelum
melakukan pelatihan, juga ada yang unik. Para PSK ini secara kompak melantunkan
shalawat ala Gus Dur. Shalawat itu dipandu Kiai Happy Irianto yang dikenal
aktif dalam Komunitas GusDurian Pati, dan konsen
bergerak di bidang multikulturalisme dan pembelaan pada kaum minoritas.
“Mereka
juga warga negara Indonesia. Mereka juga makhluk Allah. Mereka bisa bershalawat,
mereka juga tahu agama,” ujarnya.
Ia
menambahkan, bicara soal PSK ada kalanya memang butuh pendekatan solutif,
dengan menggali latar belakang persoalan.
“Itu
kisah kehidupan manusia yang mendesak. Manusia dengan kondisi wajar seperti
kita tidak mungkin menjual kehormatan. Ada faktor lain yang mendesak mereka
akhirnya terjun di dunia prostitusi,” katanya.
Adiningtyas
Prima, narasumber pelatihan mengatakan, kegiatan tersebut akan digelar selama
10 hari. “Kami akan melatih keterampilan di bidang salon, seperti potong
rambut, make up,
dan masih banyak lagi lainnya,” terangnya.
Ia
mengatakan, selama ini PSK dipandang sebelah mata oleh masyarakat karena
pekerjaannya. Karena itu, upaya untuk mengentaskan PSK dari dunia prostitusi
dipandang perlu.
“Kami
berharap, keterampilan salon bisa menjadi bekal bagi para PSK untuk hidup mandiri
dan lepas dari aktivitas prostitusi,” tandasnya. (koran muria/ed)
No comments:
Post a Comment