Ilustrasi: Google |
Merawat
bayi mungil menjadi menyenangkan jika Anda tahu trik praktisnya.
1.
Ada cairan putih di tali pusat yang masih basah. Tak membutuhkan penanganan
khusus, pastikan saja tali pusat tidak berbau. Cara: Setelah bayi dimandikan,
bungkus tali pusat dengan kain kasa yang dibasahi alkohol 70%. Jangan taburi
apa pun, baik antibiotika atau bedak. Ke dokter bila kulit sekitar tali pusat
menjadi merah, bengkak atau tampak berdarah.
2.
Matanya lengket. Cara bersihkan matanya dengan kapas yang dibasahi air matang
dari arah hidung ke telinga. Gunakan satu kapas untuk sekali pembersihan. Ke
dokter bila terlihat ada cairan kuning dan sangat lengket.
3.
Mulutnya berbau kurang sedap. Bisa jadi karena ia mulai sering ngiler akibat giginya yang tumbuh. Agar
kesehatan gigi dan mulutnya terjaga, setiap kali habis makan atau minum susu,
bersihkan mulutnya dengan sikat khusus. Atau dengan kain kasa basah yang
dicelupkan ke air matang kemudian dibungkuskan ke jari lalu sosokkan ke
geliginya.
4.
Giginya mulai tumbuh. Bayi menjadi malas makan, lebih rewel di malam hari
karena gusinya sakit dan mengeluarkan banyak air liur. Jika demam, beri obat
penurun panas. Beri mainan yang dapat digigit-gigit. Lakukan sentuhan (pijatan
ringan) di daerah raham mulut agar bayi lebih nyaman.
5.
Ada bekas merah-merah di seputar mulut dan pipi. Kemungkinan karena bekas
tetesan air susu. Segera setelah menyusui, bersihkan seputar mulut dan pipi
bayi dari bekas-bekas susu dengan air bersih dan lap agar kering.
Jangan
menaburkan bedak di atas kulit yang kemerahan, karena membuat kulit kering,
bahkan bisa menyebabkan kulit tersebut jadi gatal.
6.
Hidung tersumbat. Gunakan krim penghangat khusus untuk bayi. Oleskan ke dadanya
namun bila kulit bayi sensitif, oleskan di bagian luar kaus dalamnya sehingga
tidak langsung ke kulit.
7.
Pilek. Agar tidak mengalami dehidarasi atau kekurangan cairan, berikan minum
yang cukup. Jika masih minum ASI, sering-sering susui. Jemur bayi pad apagi
hari, karena kegiatan ini akan membantu mengeluarkan lender di hidung. Bersihkan
lendirnya dengan sapu tangan kain yang lembut dan menyerap air atau dengan tisu
super lembut.
8.
Panas tidak turun sampai lebih dari 2 hari. Segera bawa ke dokter karena demam
yang tidak turun dari dua hari bisa merupakan tanda infeksi sekunder, yaitu
infeksi yang diakibatkan penyakit terdahulu. Jangan memberikan obat penurun
demam tanpa konsultasi dengan dokter anak Anda.
9.
Sembelit. Pijat perut bayi secara perlahan dari arah kanan bawah perut ayi,
membentuk “hati” dengan gerakan searah jarum jam. Pijatan ini membantu kerja
organ pencernaan dan mencegah timbulnya sembelit.
Jika
bayi masih minum ASI eksklusif, usahakan Anda konsumsi banyak serat (baik dari
sayur maupun buah-buahan) dan banyak minum air putih.
Bila
bayi sudah makan makanan pendamping ASI, beri cairan yang banyak termasuk jus
buah atau kuah sayur dan buah.
10.
Bayi diare karena alergi susu sapi. Bila ia masih mendapat ASI eksklusif, jaga
makanan Anda dengan menghindari makanan yang mengnadung susu sapi, seperti keju
atau es krim. Bila ia sudah mendapat makanan pendamping ASI, berikan makanan
yang mengnadung susu kedelai. (ayahbunda.co.id/ed)