Rembang, soearamoeria.com
Mustasyar PBNU, KH Maimoen Zubair
dalam sebuah acara pengajian, Kamis (14/04/16) malam di Desa Gandrirojo,
Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mengungkapkan, bangsa Indonesia
adalah benar-benar bangsa yang terpilih. Tidak ada di permukaan bumi orang Islam
terbanyak seperti Indonesia. Sampai Allah memperingatkan kemerdekaan Indonesia
dengan angka 17, 8, dan 45.
Dalam kesempatan tersebut Mbah Moen
sapaan akrabnya menjelaskan terkait rangkaian angka 17, 8, dan 45. "Ini
angka sembahyang, sembahyang angka yang harus diketahui yaitu tujuh belas,
delapan, dan empat lima. Kalau tidak tahu ini tidak sah shalatnya,"
terangnya sebagaimana warta yang dimuat di NU
Online.
Ia juga mengatakan, bahwa dalam
lambang garuda pancasila terdapat dua sayap dengan jumlah bulu 17 di kanan, dan
17 di sebelah kiri. Ia menjelaskan lambang angka 17 ini merupakan jumlah
rukunnya shalat.
Yakni, niat, takbiratul ihram,
berdiri, membaca al-fatihah, rukuk, thumakninah dalam rukuk, iktidal (berdiri
bangun dari rukuk), thumakninah dalam iktidal, sujud dua kali, thumakninah dalam
sujud, duduk diantara dua sujud, thunakninah dalam duduk diantara dua sujud,
membaca tasyahud akhir.
"Kemudian duduk (ketika membaca)
tasyahud akhir, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam duduk tasyahud
akhir, (membaca) salam, tertib (mengerjakan secara berurutan)," tambah
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang ini.
Tujuh belas yang kedua, lanjut Mbah
Moen, merupakan jumlah rakaat shalat sehari-semalam. Yakni Mahgrib tiga rakaat,
Isya empat rakaat, Subuh dua rakaat, Dzuhur empat rakaat, dan Ashar empat
rakaat.
Sedangkan angka delapan menjelaskan
sebagai tolaknya neraka dan sebabnya masuk surga. Lebih lanjut ia mengatakan
tentang tujuh anggota sujud, meliputi, jidat, kedua tangan, kedua lutut, dan
kedua kaki. "Tujuh ini sebagai penolak neraka, karena pintu neraka ada
tujuh," ujarnya.
"Ditambah satu lagi, jika kita
ingin masuk surga harus ingat sama Allah. Jadi jumlahnya genap delapan, karena
delapan ini merupakan jumlah pintu surga," terang kiai yang kini berusia 91
tahun tersebut.
Terakhir ia menjelaskan tentang angka
empat lima, bahwa setiap orang Islam harus membaca syahadat empat kali, dan
lima kali. Malam empat kali, Maghrib dan Isya. Sedangkan siang hari lima kali,
Subuh, Dzuhur, dan Ashar. "Jadi ini menunjukkan bahwa negara Islam itu
tidak ada, yang ada adalah negara mayoritas Islam, yakni Indonesia,"
tutupnya. (aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar