Metode Ibtidai, Program Unggulan MTs Nurul Islam - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 13 Juni 2016

Metode Ibtidai, Program Unggulan MTs Nurul Islam

Jepara, soearamoeria.com
Ada yang menarik dari strategi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2016-2017 MTs Nurul Islam Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. 

Jika biasanya madrasah atau sekolah lain lebih menonjolkan program unggulan penguasaan bahasa asing atau keterampilan untuk bekal bekerja tetapi MTs yang kerap disebut Nuris ini membuka program unggulan kitab kuning. 

Program unggulan baca kitab kuning dengan metode Ibtidai ini tidak tiba-tiba dibuka tahun ini. Tetapi separo semester kemarin sudah mengujicobanya. 


Hasil pasca ujicoba nyatanya berhasil. kurang lebih 60% siswa dari kelas 7-9 yang mempelajari kitab Tijanuddurari sudah mampu membaca kitab tanpa makna gandul. 

Sehingga minat siswa yang cukup tinggi terhadap metode ini juga berdampak positif bagi MTs khususnya sebagai ciri khas dan unggulan. 


Ditanya kenapa harus program unggulannya kitab kuning, Abdul Rohman, Waka Kesiswaan MTs Nuris menjawab karena ingin mengembalikan image masyarakat seperti tempo dulu. 

“Dulu era KH Mudhoffar Fatkhurrohman yang termasuk salah satu pendidikan Yayasan Nurul Islam waktu beliau masih aktif mengajar, Nuris dikenal dengan kitab kuningnya khususnya kitab fiqih dan kitab amaliyah NU,” katanya saat dihubungi NU Online, Sabtu (11/06). 

Dari ciri khas zaman dulu itulah yang menyebabkan tenaga pendidik yang dimiliki Nuris menjadi guru/ kiai di tengah-tengah masyarakat seperti K. Muzaekhan, K. Muh. Nidhom serta Ahmad Jamaluddin. 

Dipilihnya metode Ibtidai karena metode cepat penguasaan kitab kuning itu adalah embrio apa yang telah diajarkan kiai Mudhoffar. Sehingga metode tersebut tetap terus dipelajari dan dijaga agar tidak hilang. “Serta sebagai amal beliau meninggalkan ilmu yang manfaat,” imbuh lelaki yang sudah mengajar di MTs Nuris lebih dari sepuluh tahunan ini. 


Embrio dari metode tersebut kemudian disempurnakan menjadi metode Ibtidai karya K. Mujahidin Rahman yang juga alumni MTs Nuris. Rencananya program unggulan ini setiap pekan akan diajarkan kepada anak 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). 

Untuk kelas 7 menggunakan kitab Tijanuddurari diajar Abdul Rohman, kelas 8 kitab Safinatunnajah diajar Ahmad Jamaluddin dan kelas 9 kitab Ta’lim Mutaallim diajar K. Moh Nidhom.

Diberlakukannya program ini lanjutnya mewakili Kepala Madrasah Ali Asyhari agar siswa mencintai, memahami dan mengamalkan isi kitab kuning yang dipelajari yang merupakan peninggalan para ulama sholih sehingga berpikiran yang luas dan mengamalkan ajaran Aswaja.

Dengan program tersebut harap putra K. Muh. Suhaimi ini kitab kuning bukan menjadi sesuatu yang sulit dan menakutkan untuk anak-anak yang tidak mondok di pesantren. Apalagi jargon metode ibtidai itu mudah, ringan, tanpa beban hafalan. 

“Semoga dengan metode baca kitab ini Nuris berjaya kembali,” harap Abdul Rohman. (qim)

------------------------------

Jika Anda ingin memiliki kitab metode Ibtidai segera hubungi 
085 640 033 625 (SMS/ WA Only) 

-------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar