Jepara,
soearamoeria.com
Mewujudkan
tatanan masyarakat yang ahli ilmu, berakhlak mulia dan membentuk generasi
shalih dan shalihah memerlukan kerja sama dan dukungan baik dari keluarga,
madrasah maupun lingkungan sekitar.
Bahkan
harus mendapatkan bimbingan dan pendampingan secara intensif di masyarakat.
Demikian salah satu pesan yang disampaikan KH Imam Fathoni saat menyampaikan
tausiyah dalam muwadaah dan akhirussanah MI Kedungombo Desa Buaran kecamatan
Mayong Kabupaten Jepara, Sabtu (03/06/16) lalu.
Menurut
Kiai Fathoni, melalui madrasah anak akan mendapat pendidikan agama yang lebih
baik. Jangan sampai anak jauh dari pendidikan ahlus sunnah wal jamaah. Bahkan
madrasah menjadi jawaban di tengah arus modernisasi yang mengikis moral
generasi bangsa. Tidak ada gunanya lembaga pendidikan yang banyak tetapi tidak
memberikan kontribusi baik bagi masyarakat.
Kiai
muda asal Kudus tersebut juga telah menggagas program Gerakan Mematikan
Televisi (GMT) pada waktu maghrib hingga isya. Hal itu diakui ia lakukan sebagai
upaya menjembatani agar masyarakat tidak terjerumus dalam hal-hal kemaksiatan,
terutama saat magrib dan isya.
“Karena
pada waktu maghrib sampai isya terdapat rahmat dan berkah dari Allah. Banyak
masyarakat muslim yang sering lupa hal itu disebabkan tergiur sajian acara
televisi,” ungkap Kiai Fathoni yang juga aktif sebagai pengurus Lembaga
Perkembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kudus sebagaimana dilansir dari nujepara.or.id.
Di
waktu magrib sampai isya, lanjut kiai Fathoni, masyarakat agar saling mengajak
keluarga mengaji dan tadarus Alquran.
Selain itu menghidupkan dan meramaikan masjid-masjid dan mushala sebagaimana
tradisi pada masa tahun delapan puluhan dimana masa itu ketika memasuki waktu
magrib banyak masyarakat berbondong-bondong ke masjid dan mushala dengan penuh
semangat.
Gerakan
mematikan TV sudah mulai banyak dideklarasikan di sebagian daerah Kudus.
Diharapkan program tersebut dapat ditularkan di daerah lain tidak terkecuali di
Jepara.
Selain
itu, ia juga mengajak untuk selalu
melakukan sumbangsih terhadap guru yang telah memberikan dengan ikhlas tentang
pendidikan di madrasah. Sehingga para murid tidak melupakan kepada para guru
atas jasa yang telah diberikan. (qim)
No comments:
Post a Comment