Puisi Chairil Anwar dan WS Rendra Menggema di UMK - Soeara Moeria

Breaking

Minggu, 27 Maret 2016

Puisi Chairil Anwar dan WS Rendra Menggema di UMK


Kudus, soearamoeria.com
Dalam agenda bulanan Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus (FASBuK) bulan Maret ini mengangkat tema Kertas dan Pena. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk panggung apresiasi dan diskusi karya ini lebih mengambil titik fokus sasaran pada karya pekerja seni muda di kota Kudus dan sekitarnya.

Dalam pagelaran bulan Maret 2016 FASBuK mengangkat empat penyair muda Kudus; Prisma Winda Aniva Nuthqi, Agung Hendra Setiawan, Puji Santoso, Salsa Nabila dan Asa Jatmiko sebagai pemantik diskusi.

Pada pagelaran yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Muria Kudus, Rabu (23/03) ini para penyair tersebut tampil membacakan beberapa puisi baik dari karya-karya yang mereka maupun karya penyair nasional lainya.

Berbagai bentuk kreativitas dan gaya penyampaian teks puisi pun disajikan dengan apik oleh para penyaji, sehingga mampu memukau ratusan pasang mata yang hadir saat itu.

Ada beberapa penawaran menarik yang mampu menawarkan kerinduan bagi para penggemar puisi, seperti halnya saat Salsa Nabila mengurai baris-baris nan jalang dalam puisi Chairil Anwar dengan keheningan serta penampilan Asa Jatmiko yang berkolaborasi dengan Anta Jawaika.

Asa dan Anta mampu membuat pertunjukan penutup yang begitu memukau dengan mengawinkan puisi WS Rendra yang berjudul Khutbah dengan gesekan dawai biola.

Keduanya berbicara searah dan saling menguatkan, sehingga penonton seakan dibawa dalam suasana perbincangan antara penyair dari kata demi kata yang disampaikan secara lugas dan adem oleh Asa Jatmiko dan dengan partitur yang bertutur yang mencuat dari biola Anta Jawaika personil dari kelompok music Sang Swara pada malam itu.

Tampak hadir pula pada malam itu beberapa penyair senior di Kudus diantaranya Yudhi MS, salah satu inisiator sekaligus pendiri FASBuK dan Maria Magdalena Burnomo yang pernah dikenal dengan nama penyair seribu nama yang turut berbaur dalam diskusi yang dilaksanakan pada akhir acara.

Sebagai pemantik diskusi malam itu Asa Jatmiko mengatakan bahwa belajar sastra itu tidak bisa diurutkan harus dimulai dari mana, dan yang terpenting adalah bagaimana seseorang itu belajar untuk mencintai sastra terlebih dahulu.

Dalam diskusi yang berlangsung selama hampir dua jam itu Yudhi MS turut memberikan pernyataan bahwa seseorang akan butuh tempat/ kelompok sebagai penyulut semangatnya dalam mempelajari dan memperdalam sastra demi menjaga konsistensi.

Dalam kesempatan itu Arfin Ahmad Maulana selaku moderator diskusi atas nama penyelenggara menyampaikan ucapkan terimakasih pada para tamu yang hadir karena sampai saat ini acara yang diselenggarakan rutin setiap bulannya masih bisa diterima ditengah masyarakat baik masyrakat seni maupun masyarakat secara umum.

Besar harapanya semoga FASBuK bisa dijadikan media serta ruang apresiasi bagi masyarakat secara luas dalam bidang seni budaya terutama yang berada di lingkungan Kudus dan sekitarnya. [Saliem/ qim]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar