Tekuni Henna Art dari Hobi Corat-coret Tangan - Soeara Moeria

Breaking

Kamis, 11 Februari 2016

Tekuni Henna Art dari Hobi Corat-coret Tangan


Jepara, soearamoeria.com
Nurul Inayah sejak lama memiliki hobi corat-coret di tangan. Kemudian seorang calon pengantin tertarik dan ingin di henna. Lalu, dilukislah tangan calon pengantin itu. Dari permulaan itu akhirnya kabar bahwa Inayah bisa menghenna menyebar dari mulut ke mulut.

Sekilas kisah dari perempuan asli Jepara itu menjadi awal mula ia menekuni dunia henna art. Dan, bakat itu lantas disupport oleh suaminya. “Kenapa tidak dijadikan penghasilan saja?” Tanya sekaligus support dari suaminya.

Dari pertanyaan serta semangat suaminya ia yang tinggal di Teluk Wetan RT.11 RW.02 ini langsung mengakses membeli henna dengan kualitas bagus meski di awal-awal menekuni menggunakan rani kualitas biasa. Untuk membeli henna pemilik motto—bakat tidak dimulai sejak lahir tapi dari sejak mulai ini banyak berinteraksi dengan perkumpulan henna art Indonesia.  

Perempuan kelahiran 27 Oktober itu mengaku hobi gambar dan corat-coretnya di tangan sudah berlangsung sejak SD. Waktu itu ia memang demen banget dengan India sehingga ingin tangannya dilukis.

Nah, dipakailah spidol untuk melukis tangan. Lama-lama menggunakan kutek kaji. Henna, menurut dia ialah daun asal India dan Arab. Dalam penggunaannya diracik dengan seduhan air teh yang didiamkan dalam beberapa hari serta perlu dicampur dengan air suling.

Sehingga dengan racikan itu, lulusan UIN Walisongo Semarang ini menyebut racikan itu halal untuk menunaikan shalat karena bisa menyerap air wudlu. Konon, di Arab banyak perempuan yang mengenakan henna. Sedangkan di India, kaum hawa yang berhias henna sebagai penanda perempuan tersebut sudah menikah.

Dalam menekuni henna modal yang dibutuhkan sekitar Rp.150.000. Uang itu digunakannya untuk membeli bahan dan keperluan lain. Lalu siapa pelanggannya?

Pelanggannya dari mana saja. Ada yang dari Jepara, Demak, Semarang, Batang dan Pekalongan. Istri dari Qutfi Muarif ini menyatakan untuk jenis henna fun dalam sebulan mesti ada yang memesan. Tetapi untuk henna wedding musiman, jika musim menikah tiba.

Pelanggan henna fun biasanya datang langsung ke rumah. Bagi henna wedding sarjana pendidikan ini ke rumah calon pengantin.

Putri pertama pasangan Sriyanti – Mashadi ini masih menyayangkan perkembangan henna di kampung kelahirannya masih minim. Sehingga berimbas pada ongkos jasa henna art.

“Ongkos henna fun per satu tangan hanya Rp. 30.000. di awal tahun ini saya bikin promo hanya Rp.20.000 dua tangan. Yuk yang mau di henna!” begitu kalimat promonya.

Meski di Jepara terbilang masih sedikit peminat tetapi jika menghenna di luar daerah hasilnya lumayan. Aktivitas melukis tubuh yang ditempuh seperempat jam ini di Semarang, misalnya dua tangan mencapai Rp.300.000. Alhasil, omzet yang didapatkannya tergantung dari jumlah pelanggan.

Pendidik di lingkungan MA Darul Ulum Purwogondo Jepara ini memiliki strategi untuk menarik pelanggan. Yakni dengan bekerjasama dengan perias yang ada di Jepara, Semarang dan sekitarnya.  

Kini posisinya sebagai tukang henna masih terbilang single person. Inayah pun memiliki cita-cita agar henna di Jepara terus berkembang berkeinginan membuka kursus. Secara legalitas kursusnya memang belum resmi buka. Tetapi ada beberapa anak didik di madrasahnya yang mulai belajar dan membuka usaha sendiri di rumah.

“Harapannya sich semoga peminat di Jepara meningkat baik produsen maupun konsumennya sehingga kedepan menjadi trend,” harapnya. (qim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar