Ingin Tahu Mengajar Kitab Metode Ibtidai? Ini Langkah-langkahnya - Soeara Moeria

Breaking

Selasa, 07 Juli 2015

Ingin Tahu Mengajar Kitab Metode Ibtidai? Ini Langkah-langkahnya


Langkah-langkah Belajar Metode Ibtidai 

Jepara, soearamoeria.com
Pesantren Nurul Ikhlash mengadakan Pelatihan Metode Ibtidai “Mudah, Ringan dan Tanpa Beban Hafalan” di pesantren setempat desa Langon RT.09 RW.04 kecamatan Tahunan kabupaten Jepara, Sabtu (04/07/15) pagi.

Dalam kegiatan yang diikuti puluhan guru dan santri, Mujahidin Rachman selaku pengarang metode menjelaskan langkah-langkah dalam mengajar kitab dengan metode Ibtidai. Metode Ibtidai, Cara Belajar Kitab Kuning dengan Mudah

Sebelum pelajaran dimulai santri diminta membuka halaman vii kitab besar—Belajar Membaca Kitab Kuning Tijan Addarari. Di halaman ini ada tabel identitas. Di tabel terdapat kode mim=mubtada’=utawi. Kha=khabar=iku. Dan seterusnya.  

Agar santri mudah mengingatkan bisa lantunkan atau dinyanyikan. Di bawah tabel bisa dinyanyikan mim utawi, kha iku mubtada’ khabar. Fa apa, fa alif sapa fail aqal. Setelah itu pelajaran dilanjutkan ke halaman 1.

“Ngawiti ngaji ingsung ing iki kitab Tijan Addurari. Ingsun ngawiti kelawan nyebut Bismillahirrahmanirrahim,” baca Kiai Mujahidin. Selanjutnya agar ditirukan oleh peserta pelatihan.

Dalam perjalanannya ketika guru sudah melafalkan. Berikutnya santri diminta untuk mengulanginya baik secara bersama-sama maupun bisa ditunjuk.

Bismillahi, kelawan nyebut asmane Allah. Arrahmani, dzat kang welas aseh ingdalem dunya lan akherat. Arrahimi, tur dzat kang welas ingdalem akherat belaka.”

Seperti yang sudah-sudah santri bisa diajak untuk mengulangi contoh pemaknaan gandul ini. Lalu pembelajaran kitab dilanjutkan dengan: Qala muallifu rahimahullahu taala wanafaana wabiulumihi fidaraini. Amiin…

Masuklah pada teks kitab. Dalam sehari pertemuan guru tidak perlu mengajar banyak-banyak. 1 kode bintang sudah cukup. Misalnya kata Alhamdulilahirabbil alamin. Satu kode bintang ini terdiri dari beberapa kalimat tersebut.

Alhamdu di atasnya ada huruf mim. Artinya utawi. Alhamdu utawi sekebihi puji. Lillahi di atasnya ada huruf kha artinya iku. Lillahi iku tetep keduhe Allah. Rabbil alamina di atas ada huruf shad artinya kang. Rabbil alamina kang mengirani wong alam kabeh.”

Setelah dibaca bersama-sama seperti yang sudah-sudah secara bergantian santri diminta untuk mengulanginya lagi.

Langkah berikutnya santri diminta untuk menulis tugas halaman 26. Tugas menulis dengan makna gandul. “Di halaman ini santri menulis pelajaran yang sudah diajarkan menulis kalimat serta lafalnya serta makna gandul dan kode sesuai dengan halaman 1,” kata lelaki 44 tahun ini.

Ya, begitulah langkah-langkah untuk mengajarkan kitab metode ibtidai. Untuk lebih detailnya kata Mujahidin bisa membaca panduan pengajaran, tuntunan baca tulis pegon dan ustadz bertanya santri menjawab. Satu bendel kitab juga dilengkapi buku prestasi dan kitab praktik sorogan.

Ia menambahkan metode ini boleh diajarkan siapa saja dan tidak harus mondok. Melalui metode ini ia berharap sedini mungkin anak-anak bisa belajar kitab kuning dengan langsung teks kitab kuning. “Dalam metode ini ada membaca, menulis serta nahwunya,” lanjutnya.

Mujahidin berharap ketika anak-anak sudah lihai dalam membaca kitab maka ia meyakini pesantren merupakan pendidikan alternatif yang dipilih oleh anak-anak sekaligus orang tua. Sebab dalam mempelajarinya tidak susah. Bisa dipelajari dengan mudah laiknya anak-anak belajar yanbua maupun qiroati. (qim)      


-----------------------------------


Jika anda ingin memiliki koleksi kitab Metode Ibtidai silakan hubungi 
085 640 033 625 (SMS/ WA) 


-----------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar