Lagu Reggae, “Spiritualitas” Kaum Minoritas - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 09 Februari 2015

Lagu Reggae, “Spiritualitas” Kaum Minoritas

Gambar: Google

Musik reggae yang diminati kawula muda saat ini sebenarnya lagu kelompok minoritas Afrika yang diekspor ke Jamaika, negara bagian di Amerika Serikat. Lagu ini sebenarnya bukan jenis musik biasa melainkan sebagai “tarekat”, jalan hidup dan spiritualitas kelompok berambut gimbal.

“Menurut saya lagu reggae merupakan jalan hidup kaum minoritas asal Afrika,” tutur Eddhy AT penikmat reggae dari Jepara.

Musik ini kata lelaki yang demen aliran ini sejak 2008 lalu menjelaskan, Bob Marley disebut-sebut sebagai “Nabi-nya” reggae. Ia menegaskan musik Marley merupakan musik pembebasan kaum minoritas. Disamping itu sebagai musik spiritual.

Dari iconnya saja, warna merah, emas dan hijau menandakan tiga hal. Merah berarti berani, spirit perlawanan. Untuk warna emas bermakna kemakmuran. “Sedangkan hijau menunjukkan menyatu dengan alam semesta,” katanya kepada soearamoeria.com.

Identitas ini menunjukkan mereka menyatu dengan alam, hidupnya bebas namun tidak mengganggu orang lain.

Untuk ranah spiritualismenya, mereka menyembah Helesainasme sebagai raja. Sedangkan Marley menyebarkan “tarekat” Rasta, bernama Rastafari yang dianut pengikutnya.

Di Indonesia, Eddhy menambahkan musik ini dipopulerkan Tony Q Rastafara. Senada dengan Marley lelaki yang Semarang bernama lengkap Toni Waluyo Sukmoasih mengangkat hal serupa, musik perlawanan.

Lagu “Ironi Negeri Surga” dan “Politik” sambungnya merupakan nyanyian kritik untuk negara Indonesia.

Negeri surga terangnya, Indonesia baginya merupakan surga namun demikian masyarakatnya masih sengsara. “Air putih harus beli. Beras maupun garam harus impor padahal sudah ada semuanya di Indonesia,” imbuhnya.

Untuk lagu “Politik” lanjutnya menandangan politik di Indonesia yang dirundung kekacauan. Dalam politik tidak ada teman maupun lawan sejati. Semuanya adalah untuk kepentingan pribadi masing-masing.

Kedua tokoh ini tegas Eddhy merupakan merupakan penyebar lagu-lagu perlawanan yang mempunyai makna mendalam. (Syaiful Mustaqim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar