Jepara, soearamoeria.com
KH Muwafiq saat hadir di pesantren Nailun Najah desa Kriyan kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara menyatakan haul merupakan momentum untuk mendoakan para pendahulu. Hal itu dikatakannya dalam Harlah Majlis Kenduri Syafaat ke-7 dan Haul ke-9 Kiai Muhammad Suhaimi di kompleks pesantren Nailun Najah, Ahad (7/9) malam.
KH Muwafiq saat hadir di pesantren Nailun Najah desa Kriyan kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara menyatakan haul merupakan momentum untuk mendoakan para pendahulu. Hal itu dikatakannya dalam Harlah Majlis Kenduri Syafaat ke-7 dan Haul ke-9 Kiai Muhammad Suhaimi di kompleks pesantren Nailun Najah, Ahad (7/9) malam.
Mendoakan
sebut kiai nyentrik asal Yogyakarta itu bisa dilakukan dengan membaca kalam
ilahi atau dengan sedekah.
Ia
menegaskan doa yang dipanjatkan orang yang masih hidup sampai kepada sasaran.
Karenanya Imam Syafii berpendapat agar mengeraskan bacaan saat berdoa.
“Makanya
NU menyusun doa lengkap. Majmuk syarif. Karena doa-doa yang kita panjatkan
sampai,” tegasnya.
Haul
lanjut Gus Muwafiq, sapaan akrabnya, adalah napak tilas perjuangan pendahulu. “Jangan
sampai kita lupa asal usul kita. Jangan sampai lupa juga dengan para pendahulu
kita,” tambahnya.
Ia menyampaikan
karena seringnya memperingati haul maupun maulid bangsa menjadi damai. “Kita patut
bersyukur karena hidup di Indonesia. Mendapat hidayah Islam yang Rahmatan lil
alamin. Karenanya kita pertahankan kebaikan-kebaikan kita,” imbuhnya.
Gus Muwafiq
menyampaikan tidak perlu heran dengan Suriah maupun Palestina yang sering
dilanda konflik sebab masih menurutnya disana tidak ada aktivitas haul apalagi
maulid. (sm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar