![]() |
| Kunjungi Sekolah Indonesia Singapura perluas wawasan pendidikan dan perkuat jejaring internasional. |
Singapura, soearamoeria.com - Dalam upaya memperluas wawasan pendidikan dan memperkuat jejaring internasional, Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Jawa Tengah melakukan kunjungan ke Sekolah Indonesia Singapura (SIS) pada Rabu (5/11/2025). Kegiatan tersebut berlangsung di ruang rapat utama SIS dan diikuti oleh jajaran pimpinan LP Ma’arif NU Jateng bersama pihak sekolah.
Ketua LP Ma’arif NU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani, menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi momentum penting untuk belajar dan berbagi pengalaman dalam pengelolaan pendidikan yang berorientasi global.
“Silaturahim ini menjadi kesempatan bagi kami untuk belajar hal-hal baik dari Sekolah Indonesia Singapura. Banyak hal yang bisa kami pelajari, dan tentu perlu kami dalami lebih lanjut agar bisa dikembangkan di lingkungan kami,” ujar Fakhrudin.
Ia menambahkan, LP Ma’arif NU Jateng juga tertarik untuk memahami strategi integrasi teknologi, khususnya AI (Artificial Intelligence) dan coding dalam pembelajaran di SIS. Menurutnya, pendekatan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) perlu menjadi bagian penting dalam penguatan kurikulum di sekolah-sekolah Ma’arif.
“Kami ingin mendengar strategi dari sekolah ini agar ada ‘oleh-oleh pengetahuan’ yang bisa kami bawa pulang. Integrasi AI dan koding memberikan inspirasi bagi kami untuk memastikan setiap kelas memiliki unit pembelajaran yang relevan dengan era digital,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Indonesia Singapura, Semuel Kuriake Balubun, menyambut hangat rombongan LP Ma’arif NU Jateng. Ia menjelaskan bahwa SIS memiliki karakteristik unik karena sebagian siswanya mengalami tantangan dalam penggunaan bahasa Indonesia.
“Ada beberapa siswa yang agak sulit berbahasa Indonesia karena kesehariannya menggunakan bahasa Inggris. Namun kami terus melakukan penyesuaian agar mereka tetap memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik,” jelas Semuel.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa SIS tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan nilai-nilai keindonesiaan.
“Kami menanamkan nilai-nilai keramahtamahan, sopan santun, dan semangat gotong royong. Kami selalu mengingatkan bahwa para siswa adalah duta Indonesia di luar negeri. Mereka membawa citra bangsa, sehingga penting untuk menanamkan karakter yang ramah dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Kunjungan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan pertukaran cendera mata antara kedua lembaga, disertai komitmen untuk menjalin kerja sama berkelanjutan dalam bidang pendidikan dan pengembangan kurikulum berbasis teknologi. (ah)
