Notification

×

Iklan

Iklan

72 Guru Ke-NU-an di Rembang Ikuti Diklat Aswaja, Ini Tujuannya

Senin, 13 Oktober 2025 | 19:32 WIB Last Updated 2025-10-13T12:32:58Z

Fakhruddin Karmani Ketua LP Maarif NU Jawa Tengah saat memotivasi guru ke-NU-an di Rembang untuk terus berkhidmah di madrasah dan sekolah. 


Rembang, soearamoeria.com - LP Ma'arif NU PCNU Rembang mengawali Diklat Aswaja NU setelah mengalami penyesuaian kurikulum dan materi-materi Diklat yang lebih relevan untuk diterapkan dalam madrasah/sekolah Ma'arif NU di Jawa Tengah, kegiatan dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Rembang pada Jum'at dan Sabtu (10-11/10/2025).


Diklat Aswaja diikuti oleh 72 peserta guru KeNUan di MI, MTs, MA dan SMK Ma'arif Rembang. dalam pembukaannya dihadiri oleh Rois Syuriyah NU PCNU Rembang, Ketua Tanfidliyah PCNU Rembang, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab Rembang dan Ketua beserta narasumber LP Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah.


Laporan pembukaan disampaikan oleh Ketua LP Ma'arif NU PCNU Rembang, Abdul Aziz, menyampaikan apresiasi terhadap partisipasi peserta. "Ini adalah sebagai bentuk khidmat kami sebagai pengurus Ma'arif untuk memastikan madrasah/sekolah dalam mengajarkan dan mengimplementasikan Aswaja NU di madrasah/sekolah masing-masing. Ke depan di Rembang anak-anak yang sekolah di Ma'arif adalah anak-anak hebat," tuturnya.


Penasihat LP Ma'arif NU PCNU Rembang sekaligus Kepala Kantor Kementerian Agama Rembang, Moh. Mukson mengungkapkan momen ini adalah sejarah untuk pertama kalinya ada pelatihan terkait dengan KeNUan di Ma'arif Rembang. 


"Kegiatan Diklat ini sangat penting karena untuk memahami dan mendalami Aswaja NU dari sisi Kurikulumnya, untuk diterapkan dalam pembelajaran di madrasah/sekolah," tuturnya. 


"Untuk mengurusi Ma'arif di Rembang, kita butuh orang-orang yang punya waktu dan siap ngéteh untuk memajukan Ma'arif," imbuhnya


"Agar anak-anak kita tidak salah menggambil ilmu pengetahuan dari sumber yang tidak benar, maka perlu kita ikuti Diklat ini, nnti kita akan mendapatkan ilmu dan sanad keilmuan yang benar. Kalau kalian mengambil ilmu dari sanad yang salah maka kalian bisa menjadi sesat," arahan dari Ketua PCNU Rembang, KH. Muhtar Nur Halim.


"Bagaimana kalau guru-guru Ma'arif berkumpul untuk menyusun materi LKS yang bisa disajikan dan ilmunya juga jelas sanadnya, untuk nanti disebarkan dan dipakai oleh madrasah/sekolah Ma'arif NU Rembang," imbuhnya.


Di hari pertama Diklat diawali dengan materi Orientasi Kegiatan (Desain pengembangan Aswaja NU di Madrasah/sekolah Ma'arif NU) yang disampaikan oleh Ketua LP Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani. 


Dilanjutkan oleh Instruktur Nasional PD PKPNU dan Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah, KH. Kholison Syafi'i dengan materi Internalisasi nilai-nilai aswaja annahdliyah. Hari pertama ditutup dengan materi Strategi dan Model-model Pembelajaran ke-NU-an oleh wakil ketua LP Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah, Hidayatun.


Analisis Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran Kurikulum ke-NU-an akan disampaikan dihari kedua oleh Muhammad Syaiful, pengurus LP Ma'arif NU Jateng bidang Kurikulum. 


Asesmen Mata Pelajaran ke-NU-an oleh pengurus LP Ma'arif NU bidang Madrasah, Abd. Hamid. Dan Strategi Penguatan Ideologi dan Pembiasaan Amaliyah Aswaja NU oleh Aswaja Center UNWAHAS, Ma'as Shobirin. (ah)

close close