Notification

×

Iklan

Iklan

Muskercab II PCNU Banyumas 2025; Mengejawantahkan Wasiat Ulama, Meneguhkan Gerak Nyata

Senin, 04 Agustus 2025 | 19:30 WIB Last Updated 2025-08-04T12:30:15Z

Gelar Muskercab II PCNU Banyumas pada Minggu 3 Agustus 2025. 



Banyumas, soearamoeria.com - Dari fajar hingga menjelang senja, para pengurus, alim ulama, dan elemen ke-NU-an berkumpul dalam Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Banyumas, berempat di Aula dan lingkungan MTs juga MA setempat, Minggu (03/08/2025).


Forum ini bukan sekadar musyawarah kerja, melainkan ladang muhasabah, tempat menabur tekad dan menuai harapan untuk gerak langkah NU yang lebih nyata, lebih terasa, dan lebih berdaya guna bagi umat.


KH. Mughni Labib, Rois Syuriyah PCNU Banyumas menerangkan Muskercab adalah muhasabah dan penyegaran. Kita Nahdlatul Ulama, juga kebangkitan ulama, bukan diamnya ulama. 


Musker menjadi titik balik untuk menyambung kembali benang program-program 2023 yang masih terputus, sekaligus merumuskan arah gerak baru hingga akhir masa khidmat 2028. Semua lembaga dan banom NU, Fatayat, Muslimat, Ansor, hingga lembaga ekonomi dan pertanian, didorong bergerak selaras.


Dalam pembukaan, KH. Mughni Labib juga mengingatkan seluruh yang hadir dengan menyampaikan wasiat menggetarkan dari KH. Ali Maksum. 


“NU tidak boleh hanya besar di nama, tetapi harus besar dalam manfaat dan kehadiran secara nyata.”


KH. Imam Hidayat, Ketua PCNU Banyumas, mempertegas dalam sikap yang lugas namun menggugah. “NU harus hadir riil di tengah masyarakat, bukan hanya di atas kertas. Pengurus NU bukan artis, tapi pelayan umat yang nyata.”


Ia menambahkan bahwa hasil Muskercab ini bukan sekadar notulensi, tapi harus menjadi denyut kerja kolektif yang berkelanjutan. “Muskercab ini bukan akhir, tapi awal dari penguatan gerakan. Amanah para kiai harus diwujudkan dalam langkah yang terukur dan terarah.”


Beberapa komisi memberikan catatan, usulan, dan saran secara resmi yang dituangkan dalam hasil sidang komisi. Komisi C mencatat sorotan penting tentang standarisasi organisasi. Tidak cukup hanya semangat, tetapi butuh sistem, etika, dan mekanisme agar pelayanan tak compang-camping.


Terkait dinamika internal, persoalan dualisme kepengurusan Muslimat NU disiapkan untuk dirampungkan dalam Rapat Cabang Desember. “Kita ingin selesai secara baik. Satu struktur saja yang sah, sesuai AD/ART dan arahan Ketum,” tegas Kiai Labib.


Masalah pendistribusian dana Lazisnu juga menjadi catatan kritis. Adanya penarikan dana di lapangan tanpa skema yang disepakati menjadi perhatian serius. “Kalau ada kekurangan, bicarakan. Jangan main potong sendiri, gunakan aturan yang sudah ada dan diamanahkan,” ujarnya.


Sorotan strategis jelang rapat pleno penutupan Muskercab turut diarahkan pada Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto. KH. Aksin, Wakil Rektor IV UNU dan juga Mustasyar PCNU Banyumas, menekankan bahwa UNU adalah milik kita bersama. SK-nya dari PBNU, tapi tanggung jawab membesarkan ada di keluarga besar NU Banyumas.


Ia menyayangkan tidak adanya pembahasan khusus soal UNU dalam forum Musker kali ini, padahal peran UNU sangat vital bagi masa depan kader intelektual NU. Ia mengajak seluruh struktur, dari ranting hingga cabang, untuk menyatukan hati dan daya. 


“Ayo kuliahkan anak-anak NU di UNU. Jika ada yang tak mampu, kita bantu lewat Lazisnu, atau donatur yang siap menjadi orang tua asuh.”


Dengan tubuh masih berkeringat usai forum panjang. “InsyaAllah, 25 tahun mendatang UNU Purwokerto akan menjadi harum dan membanggakan warga NU Banyumas.”


“Mudah-mudahan UNU semakin maju dengan dukungan keluarga besar Nahdlatul Ulama,” doanya.


KH. Sudir, Ketua Panitia Muskercab II tahun 2025, menuturkan bahwa seluruh rangkaian acara terlaksana dengan lancar meski persiapan efektif hanya dua pekan. 


“Alhamdulillah semua berjalan sesuai harapan. Semoga hasil musyawarah ini menjadi bekal kebaikan NU Banyumas ke depan,” ucapnya penuh syukur. 


Dua MWCNU, yakni Rawalo dan Purwokerto Barat sebagai tuan rumah Muskercab tahun 2025, menerima motor operasional untuk mendukung layanan keumatan. Sebelumnya, PCNU juga telah membantu 17 sepeda motor kepada 17 MWC. Hingga Muskercab hari ini, total 19 sepeda motor telah diterima dan yang lain akan menyusul.


Ketua PC LKKNU Banyumas, KH Qodir, menambahkan bahwa rangkaian Muskercab II turut diisi dengan khitanan massal bagi 15 anak dan pembagian 65 paket sembako, Penyuluhan keluarga maslahah, dan beragam layanan publik sebagai wujud NU yang hadir dalam denyut masyarakat


"Kegiatan ini terselenggara atas sinergi LKKNU, Klinik Kamandaka, Baznas, dan Yayasan Armuha. Ia mengapresiasi seluruh pengurus LKKNU yang telah berpartisipasi, seraya memohon keberkahan atas langkah kolaboratif ini," imbuhnya.


“Musker jangan hanya didiskusikan, tapi dijawantahkan. Jadikan NU benar-benar bangkit dan membawa manfaat. Jangan berhenti di kertas, tapi hidup di perbuatan,” tutup Kiai Labib. (Djarmanto)

close close