![]() |
Sejumlah elemen di Jepara gelar aksi solidaritas untuk Palestina. |
Jepara, soearamoeria.com - Suasana berbeda terjadi di alun-alun 1 kota Jepara pada Minggu sore (1/6/2025). Bendera merah putih dan bendera Palestina berukuran besar terbentang di sisi kanan dan kiri monumen perahu Jong Java alun-alun 1 Jepara.
Sebelumnya ratusan warga melakukan long march sambil membentangkan berbagai poster protes atas tragedi genosida yang terjadi di Gaza Palestina. Selain poster dan bendera Palestina mereka juga melakukan aksi teatrikal yang memeragakan kekejian genosida yang terjadi di Gaza.
Kegiatan yang bertajuk Jepara Bela Palestina ini diprakarsai oleh beberapa elemen masyarakat. Mereka terdiri dari Kelompok Studi Sastra Jepara (KSSJ), Penggiat Sastra Jepara (PSJ), dan Jepara Bela Palestina, serta DPD Ahlulbait Indonesia (ABI) Jepara.
Dalam acara ini juga sekaligus dilakukan peluncuran buku baru kumpulan puisi dari para penyair Jepara. Buku yang berjudul Genosida Gaza Palestina ini diprakarsai oleh mendiang Ali Emje, sastrawan kawakan dari Jepara yang sangat konsisten dalam menyuarakan penolakan dan menentang aksi keji genosida di Palestina.
![]() |
Long march di alun-alun Jepara sembari bentangkan bendera, poster, dan aksi teatrikal. |
"Sejak zaman Nabi Musa, bani Israel telah menjadi pembangkang dan licik. Kata-kata yang kami anggap puisi ini, semoga dapat berteriak dan membetot nurani berbagi rasa kemanusiaan kami sebagai manusia, karena hingga kini masih banyak yang membisu, membuta dan menulis menyaksikan kekejian di Gaza Palestina," ungkap Aminan Basyari saat membacakan pengantar.
Selain orasi pembelaan terhadap bangsa Palestina, acara juga diisi dengan pembacaan puisi oleh para penyair. Aminan Basyari, Mustaqim Umar, Alief, Ruji Martono, Nur Komar, Nunung Setyowati, Ratu Handayani, turut membacakan puisi-puisi mereka.
Tidak ketinggalan juga pementasan musikalisasi puisi oleh Eswal Redja Dirana dan Yovie Lyn bersama Aldinoise.
"Kata-kata yang kami anggap puisi dalam buku Genosida Gaza Palestina, berharap dicatat Allah sebagai doa bagi bangsa Palestina. Hanya Allah pemilik Kun. Semua terserah titah-Mu, kami tetap selalu berdoa bagi kedaulatan negeri Palestina yang bersatu dan diakui seluruh dunia," pungkas Aminan. (wa)