Notification

×

Iklan

Iklan

'Laskar Tanggul Wali' Meriahkan Perpisahan MA NU Tengguli Jepara, Ini Kisahnya

Rabu, 21 Mei 2025 | 11:43 WIB Last Updated 2025-05-21T04:47:39Z

Laskar Tanggul Wali diperankan siswa MA NU Tengguli Jepara. 


Jepara, soearamoeria.com - Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MA NU) Tengguli pentaskan seni Kethoprak remaja dalam acara pelepasan alumni kelulusan Siswa/i kelas XII sekaligus perpisahan Kelas IX MTs. NU Tengguli dan Kelas VI Madrasah Ibtidaiyyah Tengguli I.

Bertempat di halaman MA/MTs. NU Tengguli, pementasan berlangsung lancar dan meriah selama kurang lebih dua jam. Meskipun hujan mengguyur sejak siang sampai pukul 19.00 WIB, penonton tetap hadir memadati halaman Madrasah. 


Hadir pula di acara pementasan tersebut, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Perangkat Desa Tengguli, Pengurus Yayasan Tarbiyatul Islamiyah Tengguli (YTIT), Siswa dan Siswi, para Seniman, dan warga sekitar Madrasah.


“Pentas ketoprak ini diinisiasi oleh para Guru pendidik MA NU Tengguli dengan tujuan untuk meregenerasi para penerus yang peduli melestarikan Budaya Luhur Bangsa,” kata Son Hadi, Kepala Madrasah MA NU Tengguli.


“Kisah patriotisme Ki Ageng Bangsri beserta Laskar Tanggul Wali dalam menjaga bumi Muria  Utara pulau Jawa dari pengaruh penjajah Portugis, sangat perlu diapresiasi dan terus digaungkan,” kata Pak Ali Makruf, Waka Kesiswaan MA NU Tengguli. “Supaya para generasi muda tidak lupa akan jerih payah dan perjuangan leluhur,” pungkasnya.


Muhammad Ali Burhan, selaku Pembina mengatakan bahwa; “Lakon Laskar Tanggul Wali yang ditulis Ahmad Sutrisno dan disutradarai oleh Den Hasan ini menceritakan perjuangan Ki Gede Bangsri dalam menumpas para perusuh Kerajaan Demak di wilayah Utara gunung Muria. Dikisahkan Sultan Trenggono menaklukkan Kadipaten-kadipaten di Jawa yang tidak tunduk dan hendak bekerjasama dengan Portugis. 

Ketoprak remaja, upaya menghidupkan budaya luhur bangsa. 


Saat itu Majelis Walisongo menitahkan Syekh Siti Jenar untuk mendidik 40 Santri pilihan yang akan disebarkan di seluruh Jawa untuk membendung pengaruh antek-antek Portugis di masyarakat Jawa.  


Semua Santri pilihan itu bergelar Ki Gede, Salah satu dari Santri tersebut adalah Ki Gede Bangsri Panengah, yang di utus mengamankan kawasan utara Muria. Ia ditempatkan di kawasan tengah antara Jepara dan Donorojo, yakni, di kawasan Bangsri saat ini. Di bawah bimbingan Sunan Kali Jaga dan komando Sunan Muria, Ki Gede Bangsri bersama Laskar Tanggul Wali berjuang melawan antek-antek Portugis.


Rangkaian acara selama dua hari dimulai hari Ahad (18/5/2025) dengan pawai ta’aruf dan mendongeng oleh Den Hasan serta pantomim oleh Kang Hamid Surip. Malamnya pementasan dari semua lembaga yang bernaung dibawah Yayasan YTIT, mulai dari TK dengan gerak dan lagu, MTs. NU dengan tariannya dan Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih MTs MA NU dengan atrtaksi-atraksinya yang memukau. 


Hari kedua (19/05/2025) adalah prosesi puncak, yaitu Kirap Wisuda dan penyematan tanda kelulusan. Tahun ajaran 2024/2025 ini, YTIT meluluskan TK 34 siswa, MI 55 siswa, MTs. 51 siswa, dan MA NU 71 siswa. Dan malamnya dimeriahkan dengan Pementasan Kethoprak.


Puncak pementasan kethoprak menjadi meriah ketika dibuka dengan tari Nawung Sekar dan juga di sela-sela pementasan terdapat tarian kedua, Tari Gambyong. Kedua tarian tersebut dimainkan oleh siswi-siswi MA NU Tengguli yang diasuh oleh Mbak Eva dari Sanggar Gamapetra Kepuk.


Pementasan Ketoprak Laskar Tanggul Wali diperankan oleh M. Fuadi Asrofi, sebagai Surogoto. M. Syarifuddin, selaku Ki Ageng Bangsri. Abdurrozak memerankan tokoh Ki Banjar. M. Abdullah Faqih, menjadi Ki Jenggot, Nizar Asshidiq Ardi berperan sebagai Ki Bajul Segara, Nazwa Faila Imtiyaz berperan sebagai Nyai Kembang, Rafi Arya Aditya berperan sebagai Sunan Muria, Rihanatul Malikah sebagai Dewi Wiji, Izza Karima sebagai Nyai Ageng Bangsri dan Naila Fatimatuzzahra sebagai Nyai Wono Keling. Didukung karawitan dari Teater Laskar MA. NU Tengguli dan para penari dari siswi MA NU Tengguli. (ah)

close close