Kudus, soearamoeria.com - Sosok inspiratif kembali lahir dari IAIN Kudus. Desi Sekar Fitri Aulia, mahasiswi kelahiran Kudus, 10 Desember 2003, membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih prestasi gemilang. Tinggal di Desa Prambatan Kidul RT 04 RW 04, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Desi dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus tahun ini.
Putri dari seorang tukang tambal ban dan ibu yang bekerja di pabrik
Djarum ini berhasil menorehkan sejumlah prestasi selama masa studinya. Di
antaranya, Juara 3 Lomba Mendongeng HMPS PIAUD IAIN Kudus tahun 2022, serta
juara dalam lomba proposal penelitian tahun 2024 dengan kategori “Best
Kepraktisan dan Aplikasi”. Selain itu, Desi juga merupakan penerima Beasiswa
Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dua tahun berturut-turut, yaitu tahun 2023
dan 2024.
Meski tidak bergabung dalam organisasi kampus, Desi tetap aktif dan
menonjol di kelas. Ia juga pernah membantu dosen dalam penelitian mandiri. Di
luar kampus, Desi aktif mengikuti kegiatan Fatayat dan Karang Taruna di
desanya, menunjukkan komitmennya terhadap kontribusi sosial.
“Ini sangat berkesan sekali dalam hidup saya. Tidak menyangka bisa jadi
yang terbaik di fakultas. Tapi di sisi lain saya juga merasa takut, karena
menjadi wisudawan terbaik itu artinya harus bisa jadi panutan bagi
teman-teman,” tutur Desi dengan tulus.
Desi mengungkapkan bahwa program studi PIAUD telah membuka wawasannya
mengenai pentingnya pendidikan anak usia dini. “PIAUD memberikan banyak sekali
ilmu, terutama di bidang anak usia dini. Saya jadi tahu bahwa dunia anak tidak
hanya soal bermain, tapi ada banyak potensi yang bisa digali dari mereka,”
ujarnya.
Ia juga menambahkan kesan mendalam terhadap dosen-dosen PIAUD yang
selalu memberikan motivasi dan semangat. “Saya ingat betul satu pesan dari
dosen kami, ‘Kalau tidak mengajar di sekolah, ilmu PIAUD yang kalian pelajari
tetap akan bermanfaat di lingkungan keluarga’,” kenangnya. Tak lupa, Desi juga
mengapresiasi teman-teman satu jurusan yang suportif dan lingkungan akademis
kampus yang mendukung proses belajar.
Sebagai pesan penutup, Desi menyampaikan harapannya, “Untuk teman-teman
mahasiswa PIAUD, sungguh-sungguhlah dalam perkuliahan. Ilmu PIAUD sangat
bermanfaat jika kita pelajari dengan sepenuh hati. Buktikan bahwa PIAUD bukan
hanya tentang bernyanyi. Dan untuk Bapak Ibu Dosen PIAUD, semoga senantiasa
meningkatkan kualitas pembelajaran dan terus menjadi sumber motivasi bagi
kami.”
Perjalanan Desi Sekar Fitri Aulia menjadi bukti bahwa dengan tekad, ketekunan, dan semangat pantang menyerah, siapa pun bisa mengukir prestasi. Ia adalah potret nyata bahwa mimpi besar bisa lahir dari tempat sederhana. (ta)