![]() |
Gelar penyusunan bahan ajar untuk guru utama pelindungan bahasa daerah. |
Semarang, soearamoeria.com - Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, menggelar kegiatan Penyusunan Bahan Ajar untuk Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Utama Pelindungan Bahasa Daerah 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 14-16 April 2025, tersebut dihadiri oleh Kepala Subbagian Umum Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Andy Rahmadi Santoso, S.Kom.; Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Pemodernan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Shintya, M.S.; serta para pakar Pelindungan Bahasa Daerah. Pakar yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan pakar bahasa dan sastra Jawa yang berasal dari akademisi, sastrawan, budayawan, dan pegiat bahasa dan sastra Jawa.
Kepala Subbagian Umum Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Andy Rahmadi Santoso, menyatakan bahwa Penyusunan Bahan Ajar untuk Bimtek Guru Utama tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari Program Pelindungan Bahasa Daerah di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.
“Program Pelindungan Bahasa Daerah yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dimulai pada hari ini, yaitu koordinasi dengan para pakardalam Penyusunan Bahan Ajar untuk Bimbingan Teknis Guru Utama Pelindungan Bahasa Daerah. Puncak dari Revitalisasi Bahasa Daerah adalah Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI),” ungkap Andy dalam sambutannya pada Senin, 14 April 2025, di Aula Cipto Mangunkusumo, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.
Andy berharap pada tahun ini akan ada perbaikan dan inovasi dari bahan ajar yang dibuat oleh para pakar. Bahan ajar yang disusun dan ditetapkan akan diajarkan pada kegiatan Bimbingan Teknis Guru Utama Pelindungan Bahasa Daerah. Bahan ajar tersebut juga diacu untuk melaksanakan pengimbasan pada guru utama di Provinsi Jawa Tengah.
“Kegiatan Penyusunan Bahan Ajar untuk Bimtek ini diharapkan memberikan pencerahan pada pelaksanaan FTBI 2025. Para pakar akan menyiapkan bahan ajar yang dapat menjadi acuan para guru utama,” ujarnya.
![]() |
Peserta Bimtek bersama para pakar bahasa Jawa. |
Kegiatan tersebut, lanjut Andy, juga merupakan bentuk evaluasi dan penyusunan rencana bahan ajar serta materi yang akan disampaikan kepada para guru utama.
“Diharapkan mereka bisa mengimbaskan program revitalisasi bahasa daerah dengan berbagai teknik sesuai dengan materi yang disusun para pakar ini,” harapnya.
Sementara itu, Koordinator KKLP Pemodernan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Shintya M.S. mengungkapkan bahwa kegiatan ini digunakan untuk para pakar berdiskusi dan menyusun bahan ajar berbahasa Jawa. Bahan ajar itu akan disampaikan pada bimtek guru utama yang akan berlangsung pada bulan Mei mendatang. Bahan ajaryang disusun terdiri atas menulis dan membaca aksara Jawa, berpidato, membaca geguritan, macapat, komedi tunggal (ndhagel ijen), mendongeng, dan menulis cerkak.
"Hasil kegiatan ini akan disampaikan kepada guru SD dan SMP melalui bimbingan teknis guru utama," jelas Shintya. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menyusun bahan ajar yang praktis sehingga mudah diaplikasikan di kelas. Dengan demikian, kami berharap kecintaan siswa kepada bahasa daerah bisa meningkat,” katanya.
Shintya menjelaskan bahwa selama ini di Jawa Tengah kebiasaan menggunakan bahasa Jawa mulai luntur, terutama di kota-kota besar. Sebagian generasi muda lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia.
"Terutama di kota-kota besar, rata-rata siswa memakai bahasa Indonesia. Kami ingin meningkatkan kecintaan siswa kepada bahasa Jawa," tegasnya. (ah)