Notification

×

Iklan

Iklan

Novela Kembang Randu, Memotret Realitas di Dunia Nyata

Minggu, 29 Desember 2024 | 14:20 WIB Last Updated 2025-01-01T11:05:55Z

Dosen UMK, Muhammad Noor Ahsinsaat membedah
Kembang Randu.

Jepara, soearamoeria.com – Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Smart Pustaka Margoyoso Kalinyamatan Jepara mengadakan bedah buku novela “Kembang Randu” karya Kartika Catur Pelita yang dilaksanakan pada Minggu (29/12/2024) malam melalui zoom meeting. Bedah buku tersebut merupakan hasil kolaborasi antara TBM Smart Pustaka dengan Akademi Menulis Jepara (AMJ), serta didukung oleh Forum TBM Jepara dan Penerbit Basabasi.

 

Bedah buku secara daring itu menghadirkan penulis novela Kartika Catur Pelita, Muhammad Noor Ahsin, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muria Kudus  (UMK) dan Joe Mawar, sastrawan sekaligus pegiat literasi dari Madura sebagai pembedah. Acara ini juga dihadiri Syaiful Mustaqim, pengelola TBM Smart Pustaka dan Den Hasan, Ketua Forum TBM Jepara.

 

Bedah buku dipandu moderator Lutfi Khakim dari Akademi Menulis Jepara (AMJ) dan dihadiri 20 peserta dari Jepara, Semarang, dan Lamongan.

 

Kembang Randu merupakan novela juara 1 Sayembara Novela Basabasi 2023 dengan tema Psikoteks. Novela bercerita tentang kisruh yang terjadi di keluarga kecil sebuah desa pada tahun yang lampau.

 

Joe Mawar, sastrawan dan pegiat literasi asal Madura.

Tokoh utama dalam novela Surti Surtinah, dihamili oleh bapaknya sendiri, Rido Jarwo, ketika sang ibu, Ratminah menjadi TKW di Saudi Arabia. Rido Jarwo berusaha menutupi kehamilan Surti dari siapa pun, sampai akhirnya Surti harus melahirkan bayinya seorang diri dan terpaksa melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang ibu kepada bayinya.

 

Cerita ini, sikap tercela yang dilakukan oleh tokoh Rido Jarwo, menurut Joe Mawar, aktivis di bidang pendampingan kekerasan terhadap anak dan perempuan, mengatakan pernah menemui hal yang serupa di dunia nyata. “Justru yang biasanya menjadi tersangka adalah memang orang-orang terdekat, bukan orang asing,” kata perempuan bernama asli Juwairiyah ini.

 

Hal senada juga dikemukakan oleh Muhammad Noor Ahsin, bahwa novela ini berhasil memotret realitas yang terjadi dewasa ini. “Orang tua yang seharusnya menjadi benteng bagi anaknya, justru menjadi pihak yang melukai anaknya. Dan itu ada dalam realitas kita. KCP berhasil menangkap hal itu,” ujarnya penerima gelar Doktoral dari Universitas Sebelas Maret.

 

Meski begitu, kedua pembedah tetap memiliki catatan terkait novela ini. Joe Mawar yang merupakan aktivis perempuan NU mempertanyakan perihal tokoh-tokoh yang terkesan dimatikan. Selain itu, ada pula masukan mengenai tanda usia yang boleh membaca novela ini mengingat di dalamnya terkandung banyak konten yang tidak cocok untuk pembaca yang masih remaja.

 

KCP sampaikan proses kreatifnya di TBM Smart Pustaka.

“Saya sudah menyampaikannya kepada pihak penerbit. Untuk cetak selanjutnya akan ada rekomendasi usia pembaca,” jawab Kartika Catur Pelita.

 

Pada kesempatan bedah buku, KCP sedikit berbagi proses kreatifnya dalam penulisan novela Kembang Randu. Ia menyatakan bahwa awalnya naskah adalah naskah skenario film, lalu sempat diubah menjadi novel dan diikutkan Sayembara Novel DKJ, namun belum berhasil. Lalu, barulah ia kembali mengedit dan membenahinya lagi untuk diikutkan Sayembara Novela Basabasi tahun 2023.

 

“Untuk itu saya ucapkan terima kasih pada dewan juri, Reza Nufa, dan kawan-kawan. Juga editor Kembang Randu, Daruz Armedian, yang mengusulkan foot note, catatan kaki, serta membantu bikin footnote tersebut. Serta 3 buku dari Penerbit Basabasi,” terangnya.

 

Den Hasan, selaku Ketua Forum TBM Jepara pada sesi sambutan berharap agar acara serupa bisa menjadi inspirasi bagi TBM-TBM yang lain untuk mengadakan acara serupa dengan bekerja sama dengan para penulis lokal yang karyanya menasional.

 

Adapun 3 peserta yang memeroleh buku dari Penerbit Basbasi yakni Yundra Karina (SMK Al Husain Keling Jepara), Amin Sururi (TBM Az Zahwa Rajekwesi Jepara), dan Chindy Saifani dari Universitas Muria Kudus (UMK). (lk)

close close