KTST sukses panen padi organik. |
Prosesi panen raya dihadiri
oleh Rais Syuriyah PWNU Jateng yang sekaligus sebagai Pendiri dan Pembina KTST,
KH. Ubaidullah Shodaqoh dan Katib Syuriah PWNU Jateng KH. Mohamad Muzamil,
serta KH. Hudalloh Ridwan sebagai pembina. Mereka turut membersamai para petani
dalam panen raya kali ini.
Ketua Kadang Tani Sarwotulus
Jawa Tengah, H. Musthofa, menerangkan, pada panen kali ini berhasil memanen
seluas 5 hektar. “Varian yang dipanen di antaranya mentik susu, pandanwangi,
dan sisokan,” katanya.
Panen raya pada kali ini
turut dihadiri beberapa cabang KTST wilayah Jawa Tengah mulai dari Sragen,
Blora, Temanggung, Klaten, dan Demak.
Disampaikan serta KH. Hudalloh
Ridwan (Gus Huda), bahwa hasil panen kali ini diperkirakan naik 1 ton perhektar
dari yang sebelumnya 13 ton. "Selain dikonsumsi sendiri, hasil padi ini,
seperti panen-panen sebelumnya terserap oleh pasar lokal dan diekspor,"
katanya.
“Alhamdulillah, jika di media
diberitakan terkait dengan krisis pangan, Kadang Tani Sarwotulus, telah
menjawab, bahwa di beberapa kelompok binaan seperti di Klaten telah mengalami
surplus. Ini membuktikan bahwa kehadiran Kadang Tani Sorwotulus benar- benar
bisa memberikan solusi nyata bagi para petani, dan ketahanan pangan,” tegas Gus
Huda.
Petani kita, katanya, terus
bisa produksi tanpa ada kebergantungan dengan pupuk- pupuk dan obat pabrik yang
di samping harganya semakin tidak terjangkau oleh petani dan barangnya sering
mengalami kelangkaan, juga tidak baik, baik untuk kesehatan tubuh maupun
kesuburan tanah. “Hasil panen dengan budidaya organik yang dilakukan oleh para
petani dampingan Kadang Tani Sarwotulus terus meningkat dari tahun ke tahun,”
tambahnya. (hi)