![]() |
Jepara, SoearaMoeria.Com
Ketua PC Muslimat NU kabupaten Kudus, Hj Chumaidah Chamim prihatin dengan kelompok Wahabi yang terus-menerus menggeroti keutuhan jamiyyah NU. Salah satu upaya kelompok tersebut mulai menyusupi anak-anak pengurus NU.
Ketua PC Muslimat NU kabupaten Kudus, Hj Chumaidah Chamim prihatin dengan kelompok Wahabi yang terus-menerus menggeroti keutuhan jamiyyah NU. Salah satu upaya kelompok tersebut mulai menyusupi anak-anak pengurus NU.
Keprihatinan
itu ia lontarkan kepada ratusan Muslimat yang memadati aula lantai 2, Gedung NU,
Jalan Pemuda 51 Jepara, Ahad (11/1) dalam kegiatan Peringatan Maulid Nabi dan
Haul Massal yang dilaksanakan PC Muslimat NU kabupaten Jepara.
Pernah
suatu ketika dirinya melakukan perjalanan ke Semarang untuk menghadiri kegiatan
PW Muslimat NU Jawa Tengah. Di dalam bus yang ia tumpangi disampingnya seorang
laki-laki mahasiswa bercakap-cakap dengannya. Intinya bapak dan ibu laki-laki
tersebut di rumah juga mempunyai seragam yang di kenakannya. Orang tua
laki-laki NU tulen tetapi dia anti NU.
Dari keprihatinan
itu, jika Muslimat tidak cancut taliwanda ia mempertanyakan penerus NU yang
akan datang. Sebab itu ketua Muslimat Kudus 2010-2015 itu mengajak hadirin untuk
melestarikan tradisi. Misalnya, dalam kegiatan ke-Nu-an wajib ada tahlilan dan
tradisi NU yang lain.
Chumaidah
menegaskan penggerotan yang dilakukan kelompok Wahabi dengan segala macam cara.
Misalnya ketua Muslimat NU Kudus yang menjabat 2 periode itu membeberkan Play
Grup yang dikelola Muslimat Kudus sudah dirasuki kelompok Wahabi.
Cara mereka
lewat penyusup mama-mama Wahabi mengajak ibu lain untuk memprovokasi keberadaan
lembaga pendidikan mulai mempertanyakan makanan dan proses pembelajarannya.
Untuk
menghadapi persoalan tersebut, Muslimat lanjut perempuan asal Jepara tersebut
harus dihadapi dengan tegas. Ketegasan tersebut lanjutnya agar mereka tidak
menginjak-injak lagi martabat NU di kemudian hari.
Keprihatinan
itu tuturnya pernah diutarakan kepada Hj. Sinta Nuriyah Wahid, istri Gus Dur
dan Khofifah Indar Parawansa, ketua umum PP Muslimat NU.
“Jangan
sekali-sekali Muslimat bekerja sama dengan kelompok Wahabi. Muslimat harus
waspada meski mereka kadang menggunakan tipu muslihat,” urainya.
Tipu
daya yang ia maksud kelompok tersebut pernah mengajak syiar Islam bareng di
Kudus dengan organisasi Salima. “Jika anda tidak teliti akan menyamakan
Muslimat dengan Salima,” imbuhnya.
Terpisah,
Bupati Jepara, H Ahmad Marzuqi menambahkan Muslimat merupakan organisasi yang
positif. Kegiatan yang baik itu harap dia harus diwariskan kepada anak-anak. Kegemaran
shalawatan, pengajian dan maulidan harus diteruskan untuk anak-anaknya.
“Panjenengan
boleh memikirkan dirinya sendiri tapi jangan lupa untuk juga memikirkan
anaka-anaknya,” katanya.
Tentunya
memikirkan akidah anak-anak agar tidak mudah digerogoti oleh aliran-aliran
lain. (sm)