Jepara, soearamoeria.com-Siswa kelas XII SMA/MA/SMK kurang mampu belum tentu melanjutkan pendidikan
ke jenjang diatasnya. Jika tergolong ekonomi lemah setelah lulus mereka
mengandalkan ijazahnya untuk mencari pekerjaan. Padahal ada juga yang berkeinginan
melanjutkan studinya apalagi jika berprestasi.
Atas dasar itu, Mata Air Cabang Jepara yang bernaung
di Yayasan Mata Air Jakarta terdorong membantu mereka (siswa kurang mampu, red)
kuliah dengan melaksanakan Pesantren Kilat (Sanlat) Bimbingan Pasca Ujian
Nasional (BPUN).
Di Jepara, Sanlat BPUN yang berpusat di Pesantren
Walisongo Pecangaan memasuki tahun keempat. Tiga tahun berjalan setiap angkatan
mengglembeng 60 santri. Tahun pertama, 2011 sekitar 40% masuk Perguruan Tinggi
Negeri (PTN), tahun 2012 turun 30% dan tahun kemarin naik 60%.
Mereka tersebar diberbagai PTN diantaranya
Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Diponegoro (Undip),
Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Gemblengan
Peningkatan prosentase santri masuk PTN tidak lepas
dari gemblengan tutor dan kiai. Bidang akademik selama 4 pekan mereka
digembleng sesuai minatnya. Jurusan IPA Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.
IPS mencakup Geografi, Ekonomi, Sosiologi dan Sejarah. Serta kemampuan dasar
meliputi Matematika Dasar, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Manajer Mata Air Jepara, H Adib Khoiruzzaman
mengemukakan selama mondok Senin-Jum’at, pagi hingga sore santri melakukan
bimbingan belajar dengan tentor profesional. Di akhir pekan dilakukan try out, bimbingan karir, psikologi dan motivation training.
Bidang keagamaan imbuhnya dengan tadarus al-qur’an,
fashalatan dan penguatan pemahaman keaswajaan. Hal itu, menurut Gus Adib sejalan
dengan jargon Mata Air “Student Today
Leader Tomorrow”.
“Bimbingan ini untuk membentuk karakter pemimpin.
Karena kami fokus bidang pendidikan, kepemimpinan keberagaman yang ramah,”
tegasnya.
Bimbingan pasca UN tidak berhenti dalam sebulan.
Alumni dan Mata Air berkoordinasi agar komunikasi tetap berjalan. “Kami
berharap mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia aktif di kegiatan
kampus,”tambahnya.
Disamping itu, alumni BPUN dua kali telah melaksanakan
University Expo (Uniex). Pameran Universitas untuk SMA sederajat se-Jepara.
Salah satu peserta BPUN tahun 2013 Riful Mazid
Maulana mengungkapkan dirinya mengikuti BPUN karena tergolong minim pengetahuan
seleksi masuk PTN. Juga karena modelnya pesantren kilat dan tidak berbayar. “Alhamdulillah
dengan mengikuti BPUN saya diterima Program Bidik Misi Fakultas MIPA Jurusan
Fisika Universitas Negeri Semerang (Unnes),” jelasnya.
Kesempatan tersebut lanjut alumnus MA Walisongo agar
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya siswa SMA se-Jepara. Sebab bisa menjadi salah satu jembatan kuliah
di PTN. (Syaiful Mustaqim)