Profesi Tambahan - Soeara Moeria

Breaking

Selasa, 04 Juni 2024

Profesi Tambahan

Guru, profesi yang istimewa. (Tempo.co)


Oleh : Maftuhan, Pengelola Taman Baca Rumah Kreatif Desa Bologarang Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan


Profesi adalah bidang pekerjaan yang ditempuh melalui pendidikan keahlian. Profesi guru adalah sebagai suatu mengamalkan keilmuan untuk anak didiknya. Anak didik juga bukan hanya di bawah umur, ada juga anak didik usianya lebih dari pendidiknya. Di Indonesia guru dianggap profesi dipandang sebelah mata. Karena guru yang dilihat hanya pada umumnya yang nongol di media sosial, mungkin sebagian melihat dari depannya saja.


Padahal guru tidak hanya mengajarkan ilmu saja, namun lebih dari itu, diantaranya akhlak, tata krama, bahasa, sosial, budaya, berhitung, menulis, dan sebagainya. Di lembaga pendidikan formal guru dituntut untuk lebih banyak bahagia di depan anak-anak dan masyarakat umum. Walaupun dalam hatinya ada masalah di lingkungan maupun pihak tertentu.


Di Indonesia baru-baru ini lagi viral memandang profesi sampingan, menurut saya itu bukan sampingan, namun tambahan bagaimana cara menghasilkan uang. Data yang diperoleh bukan mewakili seluruh guru, namun pada umumnya sebagai pandangan lebih baik. Ada juga guru memiliki tambahan upah dengan membuka les, ojol, penulis, usaha nasi goreng, berkebun, bersawah, nernak, bahkan ada yang menjadi pemulung.


Pemulung

Saya sebagai guru honorer juga kebiasaan seperti pemulung, namun dengan konsep yang berbeda. Sebab mulung saya di tempat tertentu yang sekiranya ada teman yang punya sampah akan saya angkut.

Di samping itu juga mengamalkan kebersihan adalah sebagian dari iman, hasil mulung saya bukan untuk pribadi, namun untuk pengembangan kas sekolah.


Jadi, profesi guru dengan usaha mulung untuk kemajuan sekolah menurut saya itu termasuk mulia dan harus dikembangkan dengan konsep yang tidak merendahkan martabat seorang pendidik.


Maka dari itu, guru adalah multitalenta dengan harapan bisa segalanya. Pengajaran kurikulum yang selalu berganti itu bertujuan untuk menyempurnakan pendidikan bukan melemahkan lembaga. Sebab sebelum peluncuran kurikulum sekolah pasti ada beberapa waktu dan beberap menteri dilibatkan untuk musyawarah bersama.


Dengan adanya kurikulum mereka belajar dalam administrasi keuangan, pengajaran, dan praktik untuk anak didiknya semakin berkembang dan bebas beraksi. Walaupun guru honorer sampai sekarang masih ada yang diberi upah sangat kurang, namun masih tetap semangat untuk sentuhan hati mendidik anak penerus bangsa. (14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar