Katib Aam PBNU sampaikan kuliah pakar. |
“Sebagai bagian dari tanggung jawab akademik terkait perkembangan Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, kami dengan senang hati menyajikan laporan tahun 2023-2024. Laporan ini memberikan gambaran makro tentang pencapaian INISNU dalam menerapkan prinsip Catur Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan-pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan Aswaja Annahdliyah,” katanya.
Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pengurus BPP INISNU Temanggung H. Nur Makhsun mengatakan bahwa kiprah yayasan sejak diberikan SK oleh PBNU fokus pada tiga bidang, yaitu penguatan mutu SDM, sarana dan prasarana, dan kesejahteraan dosen dan karyawan. "Kita sedang ikhtiar beralih bentuk dari AKPER Alkautsar menjadi Universitas dengan menambahkan beberapa Prodi. Sudah kami bentuk tim dan pelibatan LLDIKTI Wilayah Jawa Tengah. Ke depan INISNU akan migrasi dan menyatu di UNU Temanggung menjadi Fakultas Agama Islam," katanya.
Dalam kegiatan itu, digelar pula kuliah pakar yang disampaikan Katib ‘Aam PBNU KH. Ahmad Said Asrori, dan sekaligus halalbihalal keluarga besar INISNU Temanggung, AKPER Al-Kautsar, dan PCNU Temanggung.
Katib 'Aam PBNU KH. Ahmad Said Asrori turut menguatkan INISNU sebagai perguruan tinggi yang tegak lurus di PBNU. "Kita akan sampaikan progres INISNU di rapat pleno besok. Jadi harapan kami tidak hanya di Temanggung, tapi INISNU ke depan bisa beralih bentuk menjadi universitas dan minimal menjadi kebanggaan masyarakat di eks karesidenan Kedu," harapnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya mengatakan terdapat delapan indikator Perguruan Tinggi maju. Pertama, lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak. Kedua, mahasiswa mendapat pengalaman berharga dari luar kelas atau luar kampus. Ketiga, dosen harus punya kegiatan akademik dan non-akademik di luar kampus. Keempat, praktisi mengajar di dalam kampus dan harus sungguh-sungguh disiplin. Kelima, hasil kerja dosen bisa digunakan oleh masyasyarakat utamanya luaran Tri Dharma Perguruan Tingginya. Keenam, program studi bekerjasama dengan mitra nasional dan internasional. Ketujuh, adanya kelas yang kolaboratif dan prospektif ke depan. Kedelapan, program studi berstandar internasional. (ip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar