Hamidulloh Ibda |
Suatu ketika, saya bertemu teman dosen yang lebih senior dari saya. Dia meski sudah hampir sepuluh tahun jadi dosen belum punya satu artikel ilmiah yang terindeks Scopus. Dia pun ingin belajar dengan saya karena ingin punya artikel terindeks Scopus dan ID Scopus. Terus saya tanya. “Arep nggo opo to, Kang? Nek duwe jurnal artikel Scopus? Dia pun jawab “Ya, ben keren lah. Nggo ngaya ning ngarepe, senior,” katanya.
Ya, namanya orang hidup banyak motivasi dan tujuan. Termasuk tujuan menulis artikel terindeks Scopus untuk nggaya-nggayaan. Jane nggo opo ngono lo. Menulis artikel untuk jurnal ilmiah menjadi langkah penting dalam memperluas pengetahuan dan memperoleh pengakuan di kalangan akademisi. Salah satu platform terkemuka untuk publikasi artikel ilmiah adalah Scopus. Namun, bagi banyak penulis, proses menulis artikel Scopus bisa terasa rumit dan membingungkan.
Untuk Nggaya-nggayaan?
Menulis artikel untuk dimuat di jurnal yang terindeks di Scopus adalah suatu prestasi akademik yang penting. Namun, penting untuk diingat bahwa tujuan utama dari penelitian dan publikasi ilmiah adalah untuk berkontribusi pada pengetahuan dan memperluas pemahaman di bidang tertentu. Penulisan artikel semata-mata untuk pameran atau tujuan egois lainnya mungkin tidak selaras dengan etika penelitian dan prinsip-prinsip akademik yang baik.
Terdapat sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menulis artikel untuk tujuan pamer atau nggaya-nggayaan. Pertama, tujuan utama harus jelas. Pastikan bahwa motivasi Anda untuk menulis artikel adalah untuk berkontribusi pada pengetahuan dan memperluas pemahaman di bidang tertentu, bukan hanya untuk memamerkan diri. Kedua, integritas penelitian. Pastikan bahwa penelitian yang Anda tulis telah dilakukan secara jujur dan integritas. Data harus disajikan dengan akurat dan tidak dimanipulasi untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
Ketiga, kualitas artikel. Pastikan artikel yang Anda tulis memiliki kualitas yang baik dan memberikan kontribusi yang berarti pada literatur akademik di bidang yang relevan. Keempat, kredibilitas. Pastikan jurnal yang Anda pilih untuk mengirimkan artikel memiliki reputasi yang baik dan terindeks secara resmi di database seperti Scopus. Kelima, etika riset. Pastikan bahwa penelitian Anda mematuhi semua standar etika penelitian, termasuk persetujuan etik dan perlindungan subjek penelitian jika diperlukan. Keenam, tindak lanjut. Setelah publikasi, pastikan untuk mempromosikan artikel Anda dengan cara yang etis dan profesional, misalnya dengan berbagi informasi melalui jejaring akademik dan media sosial.
Memang, memiliki artikel yang dipublikasikan di jurnal terindeks Scopus dapat menjadi pencapaian yang membanggakan, tetapi tujuan utama Anda haruslah berkontribusi pada pengetahuan dan memperluas pemahaman di bidang yang Anda minati. Jika motivasi Anda untuk menulis artikel adalah untuk memamerkan diri dan tidak ada kontribusi yang signifikan pada pengetahuan ilmiah, maka itu mungkin tidak akan memberikan dampak yang positif dalam jangka panjang baik bagi Anda maupun masyarakat ilmiah.
Panduan Praktis Menulis Artikel Scopus
Mau nulis artikel untuk pamer, nggaya-nggayaan, niat idealisme, semua bergantung kembali pada pada penulisnya sendiri. Di sini, saya ingin berbagi tentangan hasil bacaan dan pengalaman. Menulis artikel yang diterbitkan di jurnal terkemuka seperti Scopus bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan pemahaman yang tepat tentang proses penulisan dan struktur yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang kesuksesan Anda. Artikel Scopus merupakan karya ilmiah yang diakui secara internasional dan menjadi referensi penting dalam bidang akademik. Inilah panduan praktis untuk membantu Anda menulis artikel yang menarik untuk dipamerkan di Scopus.
Pertama, penelitian yang mendalam. Artikel Scopus harus didasarkan pada penelitian yang kuat dan mendalam. Langkah pertama adalah menentukan topik penelitian yang relevan dan menarik. Lakukan tinjauan pustaka yang komprehensif untuk memahami kerangka penelitian yang sudah ada dan celah pengetahuan yang dapat Anda isi.
Kedua, formulasi pertanyaan penelitian yang jelas. Setelah menentukan topik, langkah selanjutnya adalah merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas dan spesifik. Pertanyaan penelitian yang baik harus dapat menjawab tujuan penelitian Anda dan memberikan arahan yang jelas bagi pembaca.
Ketiga, metodologi yang teliti. Metodologi penelitian yang tepat sangat penting dalam menulis artikel Scopus. Jelaskan secara rinci bagaimana Anda melakukan penelitian, termasuk desain penelitian, sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis yang digunakan. Pastikan metodologi Anda dapat direplikasi oleh peneliti lain.
Keempat, interpretasi hasil yang mendalam. Jangan hanya menyajikan data, tetapi juga berikan interpretasi yang mendalam terhadap hasil penelitian Anda. Jelaskan implikasi temuan Anda dan hubungkannya dengan literatur yang relevan. Diskusikan kekuatan dan kelemahan penelitian Anda serta saran untuk penelitian lanjutan.
Kelima, struktur yang tepat. Pastikan artikel Anda mengikuti struktur yang tepat sesuai dengan pedoman jurnal yang dituju. Struktur umum meliputi: abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil, diskusi, dan daftar pustaka. Periksa pedoman penulisan jurnal secara teliti dan pastikan artikel Anda memenuhi persyaratan format yang ditentukan.
Keenam, presentasi data yang komprehensif. Sajikan data Anda dengan jelas dan komprehensif. Gunakan tabel, grafik, dan diagram untuk membantu memvisualisasikan temuan Anda. Pastikan semua data didukung oleh analisis yang kuat dan relevan dengan pertanyaan penelitian Anda.
Ketujuh, referensi yang akurat. Pastikan semua referensi yang digunakan dalam artikel Anda akurat dan relevan. Gunakan gaya penulisan referensi yang sesuai dengan pedoman jurnal yang dituju. Periksa kembali semua kutipan dan daftar pustaka untuk memastikan tidak ada kesalahan.
Kedelapan, revisi, dan edit dengan teliti. Setelah menyelesaikan penulisan, luangkan waktu untuk merevisi dan mengedit artikel Anda dengan teliti. Periksa tata bahasa, struktur kalimat, dan kesalahan ejaan. Mintalah masukan dari rekan sejawat atau supervisor Anda untuk memperbaiki artikel Anda sebelum mengirimkannya ke jurnal.
Kesembilan, bahasa yang jelas dan tepat. Gunakan bahasa yang jelas, tepat, dan baku dalam penulisan Anda. Hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau jargon yang sulit dipahami. Pastikan artikel Anda mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang. Kesepuluh, kesabaran dan ketekunan. Menulis artikel Scopus membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Terkadang, Anda mungkin perlu melakukan revisi berulang kali sebelum artikel diterima. Tetaplah tekun dan teruslah belajar dari setiap pengalaman.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat meningkatkan kualitas artikel Anda dan meningkatkan peluang untuk dipublikasikan di jurnal Scopus. Ingatlah bahwa kesuksesan dalam publikasi ilmiah membutuhkan dedikasi dan kerja keras. Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda dalam perjalanan penelitian Anda. Sing jelas, apakah masih ada niat untuk menulis artikel dalam rangka nggaya-nggayaan? La mbuh! (*)
*Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., penulis lahir di Pati, 17 Juni. Saat ini menjadi dosen Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung, Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah 2018-2023, Kabid Media, Hukum, dan Humas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah 2020-sekarang, pengurus Lembaga Ta’lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) PCNU Kabupaten Temanggung, aktif menjadi reviewer 17 jurnal internasional terindeks Scopus, reviewer 7 jurnal internasional, editor dan reviewer 25 jurnal nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar