R. Soegarda Poerbakawatja, Tokoh Pendidikan dari Prigi Purbalingga - Soeara Moeria

Breaking

Minggu, 03 Desember 2023

R. Soegarda Poerbakawatja, Tokoh Pendidikan dari Prigi Purbalingga

Soegarda Poerbakawaka. (Travelingyuk)
Seabad silam, di desa Prigi, Padamara, Purbalingga, telah dilahirkan lelaki yang kelak dikenal masyarakat umum, khususnya dunia pendidikan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Papua. Tepat pada tanggal 15 April 1899 pasangan suami istri melahirkan buah hati mereka yang ke-sembilan. R. Pirngadi dan R. Ng. Semi memberinya nama R. Soegarda Poerbakawatja. Orang tuanya yang merupakan bangsawan sekaligus kepala desa Prigi tetap mengajarkan kesederhanaan dan tidak menunjukkan kebangsawanannya. Beliau tetap ramah, santun dan memberi pertolongan kepada tiap orang yang membutuhkannya. Hal itu pulalah yang mempengaruhi kepribadian Soegarda kelak.


Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja, tumbuh di kalangan terpandang dan mapan yang tidak meninggalkan pentingnya pendidikan. Oleh karenanya sejak usianya 6 tahun sudah bersekolah di sekolah kelas II, sekitar 6 km di kota Purbalingga. Semasa itu, meski terlahir dari keluarga terpandang, ia tetap prihatin dalam menimba ilmu. Ia berjalan kaki menuju sekolah bersama kakaknya. Setelahnya ia pindah dan melanjutkan sekolah di Sumpiuh. Ketika di Purbalingga didirikan kelas I, ia kembali lagi bersekolah di Purbalingga. Tak puas sampai di sana, ia melanjutkan sekolah guru di Purworejo dan Yogyakarta. 


Pada tahun 1921 ia mengajar di HBS dan mulai mengabdi di bidang politik dan pendidikan. Sebagian besar hidupnya dicurahkan untuk kepentingan bangsa dan negara khususnya di bidang pendidikan serta usaha-usaha untuk memajukan bangsa melalui pendidikan. Beliau dikenal sebagai sosok yang kritis, aktif, dan disiplin. Kedisiplinannya hampir seperti kedisiplinan Bung Hatta. 


Pada masa penjajahan Jepang hingga awal kemerdekaan beliau menjadi guru SMA di Yogyakarta serta menjadi kepala urusan sekolah kementerian PP&K di tahun 1946. Ia juga pernah menjadi sekretaris Panitia Penyelidik Pengajaran yang kala itu diketuai oleh Ki Hajar Dewantara. Di sisi lain ia menjadi pelopor berdirinya Universitas Gadjah Mada dan menjadi dewan kurator  UGM Yogyakarta.  Inspektur Jendral Kementerian PP&K dan Konseptor Pendirian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang kelak dikenal dengan IKIP Semarang dan kini telah berganti menjadi Universitas Negeri Semarang (UNNES). Ia diangkat sebagai guru besar FKIP Muhammadiyah pada tahun 1958 atas permintaan Departemen Agama. Setelahnya beliau bertugas menyiapkan Universitas Syahkuala di Aceh serta menjadi dekan FKIP UI pada 1961. Di tahun itu, beliau menerima penghargaan dari presiden Soekarno yang berupa Satyalencana Karya Tingkat II.


Di masa orde baru, ketika beliau berusia 84 tahun menjadi Dekan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) di Jakarta yang membenahi Universitas dari kasus ijazah “asli tapi palsu” serta mendirikan Universitas Cendrawasih, Papua sekaligus menjadi rektor pertama pada tahun 1963.


Sebagai tokoh yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di dunia pendidikan, beliau menghasilkan beberapa karya tulis. Karyanya yang berjumlah 9 itu di antaranya yaitu: Sekitar Perihal Dasar-Dasar Baru untuk Pendidikan dan Pengajaran (1955), Sekolah dan Masyarakat (1955), Pengantar Pedagogik (1955), Aliran-Aliran Baru dalam Pendidikan (1957), Pendidikan Budi Pekerti (1960), Dasar dan Tujuan Pendidikan dan Pengajaran (1970), Pendidikan dalam Alam Indonesia Merdeka (1970), Suatu Pemikiran Mengenai Pendidikan Indonesia (1971), dan Ensiklopedi Pendidikan (1976).


Meskipun beliau mengabdikan di dunia pendidikan, beliau juga tetap memperhatikan keluarganya. Beliau memiliki 12 anak dari istrinya yang bernama Suryati. Beliau terbiasa bangun jam 04.30 kemudia salat subuh, lalu menjarang air dan membuatkan minuman untuk seluruh anggota keluarganya. Dilanjutkan dengan merebus telur untuk dirinya dan sopirnya.

 

Pada tahun 1984 tepatnya di tanggal 17 Desember beliau menghembuskan napas terakhirnya. Kini namanya diabadikan dalam museum di Purbalingga, “Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja” yang dikelola oleh pemerintah kabupaten Purbalingga. (Irna Maifatur Rohmah/08)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar