Cara Mengatasi Insecure Karya Kita - Soeara Moeria

Breaking

Kamis, 19 Oktober 2023

Cara Mengatasi Insecure Karya Kita

Menulis, bekerja untuk keabadian. (Foto: tribunnews.com)

Sebagian orang pernah mengalami insecure terhadap karyanya entah itu disebabkan karena lingkungan yang tidak mendukung ataupun dari dalam diri sendiri merasa karyanya tak pantas untuk mendapatkan apresiasi. 


Dari situlah muncul rasa tidak percaya diri sehingga bisa berakibat fatal, membuat down hanya karena tidak ada yang baca, bisa juga langsung malu dan akhirnya menunpublic cerita. 


Supaya tidak terlarut dalam rasa insecure, marilah mencoba mengenali diri sendiri tanpa harus iri dengan kehidupan orang lain.


Berikut ini tips sederhana mengatasi insecure terhadap karya kita :


1. Berhenti Menjadi Orang Lain


Dengan menjadi orang lain kita akan merasa tidak berdaya, kurang bersemangat, karya orang lain lebih baik daripada kita padahal semua karya itu punya pembaca masing-masing, begitupun dengan kesuksesan juga tak sama. 


Ada yang baru menulis langsung ceritanya langsung disukai oranglain, ada juga yang baru harus berjuang menulis beberapa tahun baru akhirnya berhasil. Semuanya melalui proses yang berbeda. 


Sebenarnya saat kita mau menjadi diri sendiri tanpa harus menghiraukan ada tidaknya pembaca itu lebih baik. 


Mulailah menulis dengan niat untuk diri sendiri terlebih dahulu sebelum untuk oranglain. Kalau kita saja belum mencintai karya sendiri. Bagaimana oranglain bisa mencintai karya kita?


2. Nikmati Prosesnya


Segala hal di dunia ini butuh proses, bahkan se instansnya mie instan harus direbus dahulu. Sebab jika kita tak mau menikmati sebuah proses maka jangan harap kita bisa menikmati manisnya keberhasilan.


Contohnya, J.K. Rowling penulis buku "Harry Potter" yang karyanya terkenal dan telah difilmkan. Pernahkah kalian tahu? J.K.Rowling harus melalui proses yang pahit, ditolak lebih dari 10 penerbit? Dia saja tidak menyerah sampai pada akhirnya saat usia sekitar 50 tahun barulah ada sebuah penerbit yang meminang karyanya dan bisa terjual laris sampai sekarang padahal dia menulis dulu saat usia sekitar 20 tahun.


Butuh waktu 30 tahun untuk memperoleh keberhasilan. Dari J.K.Rowling kita bisa belajar bahwa semuanya bisa berhasil itu pada waktunya. Nikmati saja prosesnya yakinlah pepatah lama setiap usaha tidak akan menghianati hasil.


3. Penulis Itu Istimewa


Mengapa menjadi penulis itu istimewa? Karena semua orang bisa menulis tapi tidak semuanya bisa menjadi seorang penulis. Menjadi penulis itu istimewa, kita harus bersyukur kepada Allah karena diberikan keistimewaan dalam menulis yang belum tentu oranglain bisa menjadi penulis.


Menulislah yang baik agar bisa bermanfaat bagi oranglain sehingga bisa menjadi amal jariah untuk bekal di surga. Sebab kelak di hari pembalasan penulis juga akan dipertanggungjawabkan tulisannya. 


Sejatinya uang, penghargaan, popularitas hanyalah _reward_ bagi penulis. Sejatinya sebaik-baiknya tujuan menulis adalah agar tulisannya bisa bermanfaat bagi orang lain.


4. Tunjukkan Karya kepada Orang Lain


Mulailah menunjukkan karya kepada orang lain dengan cara mempromosikan karya kita, semakin berani menunjukkan karya ke orang lain maka semakin banyak orang yang bisa tahu tentang karya kita. 


Jangan menyerah jika promosi tapi belum ada yang baca, tetap konsisten menulis setidaknya untuk diri kita sendiri karena karya yang baik adalah karya yang bisa selesai bukan sempurna karena setiap manusia pasti punya kesalahan sebab kesempurnaan hanya milik Allah. 


5. Abaikan Orang yang Tidak Suka dengan Karya Kita


Jangan dengarkan cacian, ejekan orang lain tentang karya kita anggap saja itu hanyalah angin lalu tak perlu di masukkan ke hati. Biarlah saja mereka berkomentar karena itu haknya. 


Ubahlah cacian makian mereka menjadi sebuah tepukan tangan saat kita berhasil nanti. Jangan biarkan hanya karena ucapan mereka membuat kita down dan menyerah tapi jadikanlah menjadi penyemangat dan membalas perbuatan mereka dengan keberhasilan kita tanpa harus membalasnya dengan hal yang buruk. Semoga bermanfaat. (Zulfa Wafirotul Khusna/02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar