Dosen Unnes Gandeng SIKK Malaysia, Tingkatkan Produktivitas Guru

Webinar dalam tangkapan layar. 

Semarang, soearamoeria.com - Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang (FIPP Unnes) mengadakan Pengabdian Kepada masyarakat Internasional bertemakan “Guru Produktif di Era Merdeka Belajar” yang berlangsung secara daring melalui ruang virtual bersama dengan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu Malaysia (SIKK) pada Selasa (22/3/2023). 

Ketua Pelaksana, Farid Ahmadi menuturkan bahwa kegiatan menjadi program yang bertujuan membantu masyarakat terutama guru di instansi sekolah dalam merancang proses pembelajaran kurikulum merdeka yang menarik dan efektif dengan teknologi pembelajaran yang terintegrasi.

“Diklat ini sangat penting bagi guru-guru SIKK untuk dapat lebih maksimal dalam menerapkan kurikulum merdeka utamanya bagi sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri yang memiliki karakteristik lingkungan belajar yang berbeda dibandingkan dengan sekolah di Indonesia rata-rata. Oleh karena itu, produktivitas pendidik perlu ditingkatkan agar dapat lebih maksimal dalam pelaksanaan kurikulum merdeka,” tuturnya.

Dipilihnya sekolah tersebut sebagai mitra dalam pelaksaaan kegiatan dilatarbelakangi oleh peran SIKK sebagai Sekolah Indonesia Luar Negeri yang menjadi wadah untuk melestarikan dan menjaga eksistensi identitas nasional Indonesia pada peserta didik Indonesia yang bertempat tinggal di Kota Kinabalu, Malaysia.

Pemberlakuan kurikulum merdeka yang masih  seumur jagung membutuhkan pengenalan lebih lanjut untuk menguatkan tingkat kesiapan satuan pendidikan yang ada di luar negeri.

Kegiatan diklat ini dimoderatori oleh Norita Agustina Subagyo, mahasiswa program PGSD Unggulan FIPP Unnes, dengan acara yang dibuka dengan sambutan dari Mahdaniar Nisfah selaku Konsul Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya KJRI Kota Kinabalu yang mewakili Konsul Jenderal RI di Kota Kinabalu sekaligus Plt. Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu. 

Dalam sambutannya, Mahdaniar Nisfah menyampaikan bahwa penguatan produktivitas guru di era merdeka belajar sudah waktunya untuk dilaksanakan secara berkesinambungan sebagai wujud upaya pembaharuan keilmuan guru-guru yang mendidik siswa-siswa Indonesia di Malaysia.

Diklat ini menghadirkan para narasumber dari civitas akademika Unnes dengan materi pertama mengenai Media Pembelajaran di SD dalam Kurikulum Merdeka yang disampaikan oleh Farid Ahmadi. 

Dilanjutkan dengan materi kedua mengenai Pembelajaran Studi Kasus dan Berbasis Masalah di SD dalam Kurikulum Merdeka yang dipaparkan oleh Barokah Isdaryanti, dan materi terakhir yaitu Penguatan Program Literasi di SD dalam Kurikulum Merdeka yang dibahas oleh Moh. Farizqo Irvan.

Para peserta diklat tampak antusias mengikuti jalannya acara dari awal hingga akhir, terutama dalam sesi diskusi atau tanya jawab yang membahas seputar tahapan pelaksanaan studi kasus dan program literasi dalam kurikulum merdeka. 

Nugroho Prima sebagai salah satu peserta menyatakan merasa puas dengan pelaksanaan pelatihan yang diberikan karena menambah wawasan dan pengetahuan baru tentang media, pembelajaran berbasis kasus, dan program literasi. 

Ia berharap kegiatan ini dapat ditindalanjuti secara luring agar dapat mempraktikkan langsung teknis dari materi yang telah diberikan pada sesi sebelumnya. (ip)