Santri PTYQM Dibekali Dasar Kepemimpinan - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 12 Desember 2022

Santri PTYQM Dibekali Dasar Kepemimpinan

Santri dibekali dasar kepemimpinan. (Foto: Istimewa)

Kudus, soearamoeria.com - MTs dan MA Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Menawan (PTYQM) Kudus, menggelar kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pada Sabtu – Senin (10-12/12/2022). Kegiatan diikuti oleh santri MTs dan MA.


Kepala Madrasah Qur’aniyah (MQ) Yanbu’ul Qur’an Menawan Fathul Umam menyatakan bahwa latihan dasar kepemimpinan itu diselenggarakan untuk memberikan bekal bagi santri sebagai calon pemimpin di masyarakat. Setelah mengikuti kegiatan penilaian akhir semester, santri memiliki waktu yang bisa dimanfaatkan untuk belajar bersama melalui pelatihan.


“Selain bisa diaplikasikan ketika terjun di masyarakat, materi yang diperoleh para santri ini juga bisa diterapkan untuk kehidupan dan pembelajaran santri selama di pondok dan di madrasah,” ungkap Ustaz Umam, panggilan akrab Fathul Umam.


Ia berharap materi yang disampaikan selama tiga hari itu bisa menjadi modal dasar untuk bekal santri dalam kehidupan sehari-hari. Ada materi jurnalistik, menjaga kesehatan diri, menghindari perundungan (bullying), berbicara di depan publik (public speaking), dan lain-lain.


“Santri-santri harus bisa mempraktikkan materi yang diperoleh selama latihan dasar kepemimpinan ini dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan santri-santri PTYQM bisa menjadi santri unggul dan membanggakan,” harapnya.


Sementara itu, narasumber Agus Sudono, Analis Kata dan Istilah dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Kemendikburistek, menyampaikan materi tentang jurnalistik. Dia mengajak para santri bisa menulis berita dengan menyusun kalimat efektif. 


“Penulis berita harus bisa mengemas informasi secara singkat, padat, jelas, dan lugas. Informasi yang disampaikan kepada masyarakat pembaca harus disusun dengan kalimat efektif dalam ragam bahasa jurnalistik,” ujar Agus yang juga pernah menjadi editor koran itu.


Agus juga mengajak santri untuk mewawancarai panitia kegiatan LDK agar mereka bisa menulis berita untuk dimuat di majalah dinding madrasah Yanbu’ul Qur’an Menawan. Para santri pun antusias mengikuti sesi wawancara ke narasumber itu. Prinsip 5W + 1 H yang mencakupi apa, siapa, kapan, di mana, kenapa, dan bagaimana pun mereka praktikkan.


“Dalam LDK ini juga diajarkan kesantunan berbahasa. Diharapkan santri calon pemimpin negeri ini tidak meninggalkan prinsip-prinsip kesantunan dalam berbahasa,” tandas Agus


Dalam kesempatan yang sama, Lukluul Maknun yang menyampaikan materi kesehatan diri mengajak para santri agar bisa menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan selama di pondok pesantren. Santri harus bisa membuktikan bahwa lingkungan yang bersih bisa diwujudkan di lingkungan pondok pesantren.


“Santri harus mendapatkan pemahaman tentang kesehatan dan kebersihan diri. Kesehatan kulit menjadi prioritas karena munculnya beberapa kasus penyakit kulit,” kata Lukluul yang juga Kepala Puskesmas Dempet, Demak, itu.


Lukluul mengatakan, santri harus dibekali pemahaman kesehatan kulit, terutama penyakit skabies yang sering muncul di lingkungan pondok pesantren. Mereka harus diingatkan bahwa penyakit skabies ini merupakan salah satu dari penyakit yang menular. Namun, penularannya dapat dicegah.


“Santri diharapkan bisa mencegah penularan penyakit skabies ini. Mereka juga harus mengobatinya secara bersama-sama. Mata rantai penularannya pun dapat diputus dengan mencuci tangan dan mandi dengan sabun, menjaga kesehatan badan, serta mencuci baju, seprai, dan selimut, yang direndam dengan air panas. Mereka tidak boleh saling bertukar selimut, seprai, handuk, dan pakaian. Kasur secara berkala juga harus dijemur di panas matahari,” terangnya. (ip)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar