![]() |
Ketua Kopri PMII Pati, Nur Khoiriyah. (Foto: Istimewa) |
"Kami kecewa surat audiensi sudah kami layangkan akan tetapi tak ada satupun dewan yang menemui karena 50 Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Pati melakukan kunjungan kerja di luar daerah," jelas Nur Khoiriyah, Ketua Kopri PC PMII Pati
Karena kekecewaan itu akhirnya akhirnya dijadwalkan kembali pada Kamis (8/9/2022). Anggota DPRD Fraksi Demokrat Joni Kurnianto memohon maaf. "Kami mohon maaf karena kemarin tidak bisa menemui dikarenakan semua kunjungan kerja keluar daerah," jelasnya.
Ditambahkan Khoiriyah, tuntutan Kopri meliputi menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Kedua, mendesak pemerintah untuk serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia bahan bakar minyak (mafia BBM).
“Ketiga, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan dan mekanisme penyaluran subsidi tepat sasaran. Dan Keempat, mendorong pemerintah daerah kabupaten Pati untuk mengalokasikan 2% dana transfer umum pada bulan Oktober, November dan Desember 2022 yang ditujukan untuk memberikan bantuan sosial kepada tukang ojek, nelayan, UMKM, menciptakan lapangan kerja baru dan subsidi sektor transportasi angkutan umum,” imbuhnya.
Pihaknya menilai dengan menaikkan harga BBM bukan cara yang kreatif apalagi solutif. “Bukannya pemerintah yang semakin sadar tapi ini malah masyarakat yang dipaksa untuk sabar,” pungkasnya. (ch)
No comments:
Post a Comment