Pemuda Harus Berpikir Terbuka - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 13 Agustus 2022

Pemuda Harus Berpikir Terbuka

Wildani Hefni sampaikan materi. (Foto: Nabilatun Nisa)

Semarang, soearamoeria.com - Griya Peradaban kembali gelar sesi Kuliah Alternatif IV pada Sabtu (13/8/2022) melalui platfom zoom dengan tema "Flexibelity and Adabtability". Tema tersebut diangkat karena permasalahan pemuda dan pemudi yang muncul sehingga menimbulkan adanya rasa gelisah dan ketakutan dalam menghadapi kegiatan sehari-hari. 


Wildani Hefni selaku Mentor Griya Peradaban dalam paparannya membahas kemampuan fleksibilitas dalam menyelesaikan masalah serta mampu mempertahankan keseimbangan keperluan pribadi dan pekerjaan. Serta bagaimana cara menyeimbangkan keperluan pribadi, perkerjaan dan aktivitas dalam kesehariannya. 


"Indikator utama yang ingin saya sampaikan untuk kemudian kita berbicara tentang aksesibilitas dan fleksibelitas adalah yang pertama adalah dengan intelectual fleksibelity, yaitu pemikiran kita atau konstruksi pemikiran kita untuk berpikir secara terbuka," ungkapnya. 


Berpikir terbuka, lanjutnya dapat diartikan dengan membuka pikiran secara seluas-luasnya dan tidak berpikir secara dikotomis. 


"Yang kedua yaitu dengan aksesibilitas, sebenarnya jika kita berbicara tentang aksesibilitas atau kita sedang berbicara tentang jalan tengah dalam konteks pemikiran," ungkapnya. 


Ia mengartikan hal tersebut sebagai tindakan yang tidak terpaku dalam sudut pandang yang terlalu konvensional dan juga tidak terlalu revisionalis. 


Di akhir paparan ia juga menambahkan bahwa manusia itu membutuhkan metode coba-coba dan eksperimen untuk mendapatkan pengembangan dalam diri manusia tersebut. (nn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar