Ki Joko Goro-goro: Ilmu Harus Jadikan Santri Rendah Hati - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 30 Juli 2022

Ki Joko Goro-goro: Ilmu Harus Jadikan Santri Rendah Hati

Ki Joko Goro-goro sampaikan mauidlah. (Foto: M. Zulfa)

Semarang, soearamoeria.com – Pondok pesantren Al Uswah Gunungpati Semarang menggelar harlah XXII, haflah khatmil qur’an sekaligus haul XVIII KH M Mukhlisin pada Sabtu (30/7/2022). Hadir sebagai pembicara Ki Joko Goro-Goro. 


Dalam mauidlahnya KH Abdur Rohim menguraikan tentang pentingnya ilmu. Ilmu terangnya dalam bahasa Arab terdiri dari 3 huruf yang terdiri dari a’in yang dikasroh. “Kasroh itu harakat yang berada di bawah. Memiliki arti rendah hati. Harakat dalam lam yaitu sukun. Sukun berarti sakinah. Berada di pondok yang tenang, taat peraturan. Terakhir, huruf mim yang didhommah. Dhommah itu artinya kumpul, semuanya bisa datang semua dengan memiliki ilmu,” terang alumnus Pesantren Fathul Huda Demak ini. 


Dengan penjelasan tersebut kiai yang akrab disapa Ki Joko Goro-goro itu menandaskan dengan memiliki ilmu harus menjadikan diri andhap asor (rendah hati). “Al-Ilmu hayatul Islam wa’imadul iman. Ilmu itu kehidupan Islam dan tiang dari iman. Maka barang siapa memiliki ilmu akan menghidupkan agama serta menguatkan keimanan,” tambahnya. 


Selain berbicara tentang ilmu kiai asal Demak itu mengingatkan kepada wali santri untuk melakukan perubahan menuju kebaikan. “Awal tahun harus ada perubahan, tidak hanya anak yang khatam al-Qur’an. Wali santri juga harus ada perubahan,” tandas kiai pecinta wayang ini. 


Ponpes Al Uswah Gunungpati Semarang gelar harlah XXII.

Di akhir mauidlahnya ia berpesan tentang adab mencari ilmu sembari mengutip dari Alfiah Ibnu Malik Bil jarri wattanwini wannida waal, wamusnadin lil ismi tamyizun hasal. Jar identik dengan kasroh memiliki makna sama andhap asor. Tanwin berarti niat yang kuat. Nida berarti berdoa kepada Allah. Al berarti ilmu yang sedang dipelajari. Selanjutnya, musnadin lil ismi memiliki arti berkumpul dengan orang-orang yang berilmu, di pesantren ada kiai dan guru. Akhirnya, tamyizun menjadi pribadi yang pintar sehingga hashala berhasil mendapatkan ilmu,” imbuhnya.  


Hal lain ditambahkan Abah Thoyyib sembari membacakan syair dan doa karya almagfurlah Abah Mukhlisin. “Ya Allah kita nyuwun inggal gampang haji lan umrah # Sa'i Thowaf lan balang Jumroh dateng Raudloh saged ziyaroh.” 


Di samping itu ia juga mengingatkan para ahli quran kalau berbicara seperti membaca Qur’an. Hal ini menunjukkan seperti halnya kanjeng Nabi, akhlaq kanjeng Nabi adalah al-Qur’an.  


Tahun ini serangkaian acara dengan tasyakuran makan bersama, sima’an al-Qur’an, dan diakhiri ziarah ke maqbarah Abah Mukhlisin. (mz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar