Membangun Karakter Islami Melalui Pengajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 10 Januari 2022

Membangun Karakter Islami Melalui Pengajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah

Rohani, S.Th.I (Dok. pribadi)

Oleh : Rohani, Guru Mapel Al Qur’an Hadits MIN 2 Jepara


Al-Qur'an dan Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam yang memuat nilai-nilai luhur dan karakter mulia. Oleh karena itu, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di madrasah memiliki peran penting dalam membangun karakter Islami peserta didik. Artikel ini membahas urgensi, metode, dan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam membangun karakter Islami melalui pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di madrasah.


Karakter merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Karakter yang baik akan menjadikan seseorang menjadi pribadi yang mulia, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi masyarakat. Pendidikan karakter merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki karakter yang baik dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai budaya, dan nilai-nilai sosial (Pendidikan Karakter, Kemendikbud RI, 2017).


Pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di madrasah. Mata pelajaran ini memiliki peran penting dalam membangun karakter Islami peserta didik. Al-Qur'an dan Hadits memuat nilai-nilai luhur dan karakter mulia yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umat Islam.


Mata pelajaran Al-Quran Hadis merupakan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran membaca dan mengartikan ayat-ayat Al- Quran dan hadis-hadis tertentu yang sesuai dengan kepentingan peserta didik menurut tingkat-tingkat madrasah yang bersangkutan, sehingga dapat dijadikan modal kemampuan untuk mempelajari, meresapi dan menghayati pokok-pokok Al-Quran hadis dan menarik hikmah yang terkandung di dalam secara keseluruhan (Zakiyah Drajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000).


Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis berfungsi untuk mengarahkan pemahaman dan penghayatan pada isi yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadis yang diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu memancarkan iman dan taqwa kepada Allah sesuai dengan tuntutan Al-Quran dan Hadis.


Urgensi Pembentukan Karakter Islami

Pembelajaran Al-Quran hadis di Madrasah memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran Hadis. Kandungan-kandungan tersebut bertujuan untuk menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan daan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Pembentukan karakter Islami melalui pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits memiliki urgensi yang tinggi, yaitu:


Pertama, untuk mewujudkan tujuan pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam adalah untuk membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi masyarakat. Pembentukan karakter Islami merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan Islam tersebut.


Kedua, untuk menghadapi tantangan zaman. Dunia saat ini menghadapi berbagai tantangan, seperti globalisasi, modernisasi, dan perubahan sosial budaya. Tantangan-tantangan tersebut dapat mengancam nilai-nilai luhur dan karakter mulia yang diajarkan oleh Islam. Pembentukan karakter Islami melalui pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits dapat membekali peserta didik dengan nilai-nilai luhur dan karakter mulia yang diperlukan untuk menghadapi tantangan zaman.


Ketiga, untuk mewujudkan masyarakat yang Islami. Masyarakat yang Islami adalah masyarakat yang dibangun di atas dasar nilai-nilai Islam. Pembentukan karakter Islami melalui pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits dapat berperan dalam mewujudkan masyarakat yang Islami.


Metode Pembentukan Karakter Islami

Metode pembentukan karakter Islami melalui pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits dapat dilakukan dengan berbagai cara (Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an dan Hadits, Akhmad Mubarok, 2017), di antaranya adalah sebagai berikut:


Pertama, metode keteladanan. Guru harus menjadi teladan bagi peserta didik dalam berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari; menjadi panutan bagi peserta didik dalam hal akhlak, ibadah, dan perilaku lainnya; menunjukkan sikap yang konsisten dalam berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam.


Kedua, metode pembiasaan. Metode ini merupakan metode yang juga penting dalam pembentukan karakter Islami. Melalui metode ini, peserta didik akan terbiasa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dalam hal ini guru harus membiasakan peserta didik untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: menerapkan aturan dan tata tertib yang sesuai dengan nilai-nilai Islam; mendorong peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat; memberi penghargaan kepada peserta didik yang berperilaku baik.


Ketiga, metode diskusi dan pembelajaran aktif. Guru dapat menggunakan metode diskusi dan pembelajaran aktif untuk mengajak peserta didik mengkaji dan memahami nilai-nilai Islam. Guru dapat menggunakan metode diskusi dan pembelajaran aktif untuk mengajak peserta didik: mendiskusikan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits yang berkaitan dengan nilai-nilai Islam; menganalisis kasus-kasus yang berkaitan dengan nilai-nilai Islam; menemukan solusi atas permasalahan yang berkaitan dengan nilai-nilai Islam.


Keempat, metode cerita dan kisah. Guru dapat menggunakan metode cerita dan kisah untuk menanamkan nilai-nilai Islam kepada peserta didik. Guru dapat menggunakan metode cerita dan kisah untuk menceritakan kisah-kisah teladan yang berkaitan dengan nilai-nilai Islam. Hal ini dapat membantu peserta didik untuk memahami dan memaknai nilai-nilai Islam secara lebih mendalam.


Kelima, metode pembiasaan ibadah. Guru harus membiasakan peserta didik untuk beribadah sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: menerapkan jadwal ibadah di madrasah; mendorong peserta didik untuk beribadah secara rutin; memberi contoh yang baik dalam beribadah.


Faktor Pendukung dan Penghambat

Adapun faktor-faktor pendukung pembentukan karakter Islami melalui pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits (Pembentukan Karakter Islami Melalui Pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits, Nur Maulida, 2022), di antaranya:


Pertama, kualitas guru. Guru yang memiliki kualitas yang baik akan mampu menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat dalam membentuk karakter Islami peserta didik.


Kedua, kurikulum. Kurikulum yang disusun dengan baik akan dapat mendukung pembentukan karakter Islami peserta didik. Ketiga, sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang memadai akan mendukung proses pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits yang efektif dalam membentuk karakter Islami peserta didik.


Keempat, lingkungan madrasah. Lingkungan madrasah yang kondusif akan mendukung pembentukan karakter Islami peserta didik. Kelima, faktor-faktor penghambat pembentukan karakter Islami melalui pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits, di antaranya:


Keenam, kualitas guru. Guru yang memiliki kualitas yang kurang baik akan sulit menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat dalam membentuk karakter Islami peserta didik. Ketujuh, kurikulum. Kurikulum yang disusun kurang baik akan sulit mendukung pembentukan karakter Islami peserta didik. Kedelapan, sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang tidak memadai akan menghambat proses pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits yang efektif. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar