Asyiknya Bermain Puzzle Bagi Anak Usia Dini - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 04 September 2021

Asyiknya Bermain Puzzle Bagi Anak Usia Dini

Safuroh. (Dok. pribadi)

Oleh : Safuroh, S.Pd Guru TK Tarbiyatul Athfal 03 Muslimat NU Sarirejo Kaliwungu Kendal


Puzzle adalah salah satu permainan yang ramah anak. Bahkan puzzle banyak memiliki nilai edukatif. Tingkat kesulitan puzzle juga bisa dimodifikasi, penyesuaikan dengan perkembangan dan kecerdasan anak. 


Pada usia 4 s.d. 6 tahun anak sudah sangat membutuhkan media untuk bermain dalam rangka mengembangkan kemampuannya, sesuai dengan apa yang dilihat, dialami dalam  kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar mereka, salah satu media belajar yang efektif yaitu dengan menggunakan puzzle. 


Pada saat anak bermain, faktor yang paling menentukan adalah si anak tersebut merasakan kesenangan dan kebahagiaan dalam bermain, baik dia bermainnya menggunakan media maupun tanpa media.


Pada saat anak merasakan senang, maka pertumbuhan otak anak pun kian meningkat sempurna sehingga akan makin memudahkan anak dalam melakukan proses pembelajaran pemecahan masalah yang dialaminya. 


Di tengah kondisi Pandemi Covid 19 seperti sekarang ini, anak-anak membutuhkan media pembelajaran selama daring, salah satu media yang efektif yaitu menggunakan puzzle. Media puzzle ini sudah banyak digemari anak-anak usia PAUD sampai TK. Kemampuan anak pada usia ini untuk memegang dan mengambil benda sudah berkembang, mereka juga bisa memasang kepingan-kepingan puzzle berbagai bentuk. Dengan media puzzle yang menarik pada anak, ia akan belajar memahami konsep bentuk, warna, ukuran dan jumlah. 


Tentunya, bentuk puzzle yang digunakan lebih beragam dan mempunyai warna yang lebih mencolok. Memasang kepingan puzzle berarti mengingat gambar utuh, kemudian menyusun komponennya menjadi sebuah gambar benda. 


Cara anak menyelesaikan gambar utuh puzzle adalah dengan menggunakan  metode coba dan ralat. Warna dan bentuk kepingan adalah dua hal yang diperhatikan anak saat memasang puzzle. 


Bermain puzzle melatih anak memusatkan pikiran karena ia harus berkonsentrasi ketika mencocokkan kepingan-kepingan puzzle. Selain itu, permainan ini meningkatkan keterampilan anak menyelesaikan masalah sederhana. Permainan puzzle selain menyenangkan bagi anak, ternyata memiliki banyak manfaat yang baik bagi pertumbuhan otak balita Anda. Permainan ini juga akan membuat anak tertantang untuk menyelesaikan masalah, dan manfaat lainnya yang tidak dia sadari. 


Berbagai keuntungan yang bisa didapatkan anak dari bermain menggunakan media puzzle yang dikutip dari Parents Zone, di antaranya melatih memecahkan masalah, mengembangkan kordinasi mata dan tangan, mengembangkan keterampilan motorik, mengembangkan keterampilan kognitif. 


Selanjutnya menurut penulis mengenalkan anak beberapa strategi sederhana dalam menyelesaikan masalah. Lebih lanjut disampaikan juga tujuan dari bermain puzzle adalah melatih kecepatan, kecermatan, dan ketelitian dalam menyelesaikan masalah, menanamkan sikap pantang menyerah dalam menghadapi masalah.


Seiring dengan kemajuan di bidang teknologi permaian puzzle pun dapat dimainkan secara individual menggunakan gawai. Akan tetapi tentu saja jenis bermain puzzle jauh lebih mengasyikkan jika dimainkan secara berkelompok, apalagi dengan keluarga dan menjadi jam berkualitas bagi anak bersama orang tua. 


Hal itu, tentu membantu anak dalam melatih kemampuan interaksi sosialnya. Anak akan banyak membantu, berdiskusi, saling menghargai satu dengan lainnya. Apalagi dengan bertambahnya usia balita akan mencari puzzle dengan tingkat kesulitan yang tinggi dan butuh kerja sama yang makin solid dengan ibu maupun ayah di rumah. 


Bermain puzzle bagi anak balita juga memiliki tujuan dan usaha untuk menyelesaikan potongan bentuk menjadi gambar yang utuh kembali.  Jika berhasil selesai, akan menjadi kebanggaan besar bagi si kecil. Dengan begitu, si kecil akan terpicu untuk ingin bermain lebih banyak puzzle lagi sehingga mereka tertarik untuk belajar di sekolah. sehingga membuatnya ingin menyelesaikan lebih banyak puzzle lagi. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar