Berpikir Kritis dan Kreatif, Upaya Bijak Mengambil Keputusan - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 07 Agustus 2021

Berpikir Kritis dan Kreatif, Upaya Bijak Mengambil Keputusan


Irfan L Sarhindi, Founder Podcastren pemateri Kuliah Alternatif. 
Semarang, soearamoeria.com - Kuliah Alternatif angkatan II yang menjadi kegiatan rutin Griya Peradaban memasuki sesi ke lima pada Sabtu (7/8/2021). Tema yang diusung adalah Critical Thinking dan Creative Thinking.


Kegiatan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Griya Peradaban pertama sehingga menciptakan semangat baru bagi peserta. Nadea Lathifa A. (Duta International Griya Peradaban) dan Irfan L Sarhindi (Founder Podcastren) menjadi pemateri pada perkuliahan sesi ini. Hadir pula dalam kuliah alternative Founder Griya Peradaban, Ma’as Shobirin. 


Irfan L Sarhindi sebagai pemateri pertama memaparkan tentang kecakapan berpikir. Menurutnya, hal yang penting atau vital dalam menciptakan kecakapan berpikir adalah mind, bahasa, dan cara berpikir. “Manusia telah diberkahi pikiran oleh Tuhan, maka manusia harusnya menjaga amanah tersebut dengan membaca, memperbanyak kata, dan belajar bahasa. Karena, agar proses berpikir dapat optimal, mind membutuhkan bahasa,” papar Founder Podcastren ini. 


Kesempatan itu ia juga menyampaikan dua proses berpikir, yaitu simple thinking dan complex thinking. Kecakapan berpikir tercipta dari complex thinking. “Karena complex thinking atau berpikir kompleks yaitu berpikir secara mendalam dan konseptual, sehingga mampu menemukan hal baru. Semakin konseptual, semakin luas bahasanya maka semakin hebat complex thinkingnya,” jelas Irfan yang juga pengasuh Pesantren Salamul Falah ini.


Tak kalah menarik paparan materi yang disampaikan pemateri kedua, Nadea Lathifa A, mengemukakan cara bijak mengambil keputusan. “Setiap saat kita dituntut menjadi desicion maker,” ucap Alumnus Wuhan University itu. 


Peserta Kuliah Alternatif dari tangkapan layar. (Afifah)

Dijelaskan, ada dua jenis pengambilan keputusan, yaitu pengambilan keputusan terprogram dan pengambilan keputusan tidak terprogram. Pengambilan keputusan terprogram mengandung tanggapan yang otomatik, masalah yang bersifat pengulangan dan rutin. Sedangkan pengambilan keputusan tidak terprogram berhubungan dengan masalah yang tidak bisa didefinisikan.


Perempuan kelahiran Jepara ini juga menjelaskan beberapa cara mengambil keputusan. Pertama, menanyakan pada diri alasan, tujuan, dan konsekuensi dari keputusan yang akan diambil. Kedua, mengenali diri dengan memahami Strengthen (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (kesempatan) dan Threats (hambatan) pada diri. Terakhir, menentukan alternatif untuk mengambil keputusan. 


“Manusia itu multiperan, hidup akan sia-sia jika kita tidak bisa menjadi yang terbaik dalam setiap peran, hidup akan sia-sia jika kita tidak menjadi bintang dan hidup akan lebih sia-sia jika kita terbaik dan menjadi bintang sendirian. Karena akan percuma menjadi bintang, tapi tidak menyinari yang lainnya,” pungkas dosen muda ini.


Kegiatan yang dipandu oleh Megawaty Indah Pratiwi, Alumnus Kuliah Alternatif angkatan I berjalan lancar. Peserta diharap tetap bersemangat dalam mengikuti kegiatan hingga akhir sesi. (af)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar