Develop Personality Ala Generasi Muda Griya Peradaban - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 10 Juli 2021

Develop Personality Ala Generasi Muda Griya Peradaban

 

Kuliah alternatif angkatan II tahun 2021. (Afifah)
Semarang, soearamoeria.com - Griya Peradaban kembali membuka kegiatan kuliah alternatif angkatan II tahun 2021. Develop personality menjadi tema utama sesi perdana pada Sabtu (10/7/2021) dalam kegiatan ini. 


Pada sesi pertama kuliah alternatif ini, kegiatan dimoderatori oleh Khabib Mustofa (Aktivis Griya Peradaban), dan diisi oleh dua mentor millenial, yaitu Nurwidiyanto (CEO Griya Riset Indonesia) yang menjelaskan tema tentang menyusun rencana pengembangan diri dan Marini Sayuti (Komunitas Jurnalis Hijab) yang menerangkan tema tentang physical appearance. 


Menjadi nara sumber pertama, Marini Sayuti menjelaskan bahwa physical appearance adalah sesuatu yang terlihat oleh mata. Dalam hal ini, ia menyebutkan ada empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu first impression (kesan pertama), facial expression (ekspresi wajah), gesture (gerakan tubuh) dan make up & style.


“Kesan pertama yang kita berikan pada orang lain akan mempengaruhi psikologis orang tersebut, sehingga orang-orang bisa menerima kehadiran kita,” katanya.  


Kemudian ia menuturkan, facial expression juga mampu membuat orang lain merespon baik terhadap diri kita. Facial expression yang dimaksudkan adalah tersenyum, berempati dan perduli terhadap masalah orang lain. 


Menurutnya, cara untuk mendapatkan facial expression, yaitu dengan menduplikasi ekspresi lawan bicara ketika kita sedang bercerita. Gesture menunjukkan etika dan profesionalitas seseorang. “Menggunakan gesture yang berlebihan akan membuat lawan bicara merasa tidak nyaman,” tegasnya melanjutkan penjelasan. Penjelasannya mengenai make up & style ditekankan untuk para pembelajar perempuan, ia mengatakan bahwa make up & style mampu meningkatkan kepercayaan diri. 


Menyambung nara sumber pertama, Nurwidiyanto menyampaikan tentang bagaimana cara menyusun rencana pengembangan diri. Ia membuka presentasinya dengan mengutip profesor psikolog California, Dr. Gail Mattews, yang mengatakan dalam temuannya bahwa 42% orang yang mencapai target adalah mereka yang menulisnya. Ia menambahkan, menulis goals berarti menegaskan tujuan, komitmen dan pencapaian. 


Menurutnya, setelah menulis target atau tujuan, kita harus memutuskan target mana yang akan menjadi prioritas, sehingga memudahkan kita untuk mencapai apa yang telah kita targetkan. Ia juga menyampaikan bahwa kita juga harus paham jenis target yang akan kita capai. Apakah target kita termasuk small goal, delusion goal atau stretch goal. 


“Small goal berarti target yang tidak membutuhkan usaha keras untuk mencapainya, delusion goal yaitu target yang terlalu tinggi bahkan bisa membuat kita patah semangat, dan stretch goal adalah target yang menjadikan kita semakin berkembang,” jelasnya lugas. 


Pertemuan awal ini berjalan lancar dan khidmat, peserta Kuliah Alternatif angkatan kedua akan bertemu kembali pada sesi II sabtu depan. Peserta diharap mempertahankan antusiasme dan konsistensi hingga semua sesi selesai. (af)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar