![]() |
Dialog publik prospek perempuan politik di Jepara. |
Diskusi yang dipandu oleh Gus Sholahuddin Muhsin Ali menghadirkan Dr. Phil. Syafiq Hasyim, MA. Direktur Perpustakaan dan Budaya Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Cimanggis Depok Jawa Barat.
Pada awal diskusi, Syafiq menceritakan pengalaman pribadinya waktu mendampingi KH. Ma'ruf Amin, yang saat itu masih calon wakil presiden bertemu Perdana Menteri Singapura Lee Kwan Yew sebagai translator.
"Saat itu, PM Lee bertanya kepada Kiai Ma'ruf Amin, apakah yang sudah dipersiapkan jikalau sudah mendapat kekuasaan?" tutur intelektual muda muslim kelahiran Jepara.
Dari pertanyaan PM Lee itu, diperlukan serangkaian ikhtiar yang sungguh-sungguh untuk melakukan diversifikasi pendidikan bagi sumberdaya manusia di kalangan warga nahdliyin.
"Sebaiknya tidak hanya berkutat pada pendidikan di lingkungan pesantren dan IAIN/ UIN saja, namun harus dipersiapkan yang ahli robotik, teknologi informasi, kedirgantaraan, pertanian, kelautan, bioteknologi dan sebagainya," lanjut alumni MA Matholiul Huda Bugel Kedung Jepara ini.
Untuk itu, Syafiq berharap jika kekuasaan politik sudah diraih, maka tujuannya tetap untuk kesejahteraan rakyat (li mashaalihil raiyyat).
"Pengalaman sejarah Jepara yang pernah dipimpin oleh Ratu Kalinyamat, memberikan basis legitimasi politik bagi peluang munculnya kepemimpinan perempuan di masa depan," tuturnya.
Diskusi yang dihadiri Ketua Syura KH. M. Rusydi, Ketua Tanfidz KH. Nuruddin Amin, Sekretaris PKB Miftahurroqib dan puluhan pengurus DPC PKB Jepara dilaksanakan dalam rangka Hari Jadi Jepara ke 472. (za)
No comments:
Post a Comment