GBK, Gubuk Mengaji dan Literasi di Brebes - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 06 Juni 2020

GBK, Gubuk Mengaji dan Literasi di Brebes

Launching Gubuk Belajar Kecacil di Brebes. 
Brebes, soearamoeria.com - Disalah satu dusun di Desa Kutamendala, ada pohon Kecacil, lalu tertuang ide mendirikan sebuah gerakan  literasi dinamakan dengan GBK (Gubuk Belajar Kecacil).

Gubug yang sederhana ini terletak di dukuh Karangsawah Utara RW 06 Desa Kutamendala Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes, Jumat (5/6/2020). 

Warga begitu guyub dan kerja keras untuk mewujudkan sebuah tempat untuk mewujudkan kualitas generasi bangsa, yakni memanfaatkan lokasi ini sebagai tempat mengaji anak-anak, dan tempat bacaan masyarakat, tentunya sangat perlu dukungan bahan baca.

Malam ini adalah momentum penting, rintisan ide, diwujudkan dalam sebuah bangunan yang sederhana secara swadaya dari warga dukuh ini sejak awal bulan puasa akhirnya terwujud, dan malam ini istilahnya peresmian atau tasyakuran.

Kepedulian warga Karut mewujudkan tempat ngaji dan belajar akhirnya menjadi modal kuat, bahwa akan ada mutiara terpendam yang akan muncul menjadi sebuah generasi yang qurani dan berilmu luas.

Mereka masih membutuhkan donasi berupa buku bacaan untuk anak sekolah, termasuk alquran untuk mengaji di majlis GBK tersebut. Bisa disalurkan melalui Koordinator GBK (Gubug Belajar Kecacil) yakni Zaenal Faizin di Nomor WA 0823-2470-3901.

Koordinator GBK  Zaenal Faizin menyampaikan bahwa ini bagian dari kepedulian bersama  dengan warga, bahwa jangan sampai kita mewariskan generasi yang lemah, saatnya untuk memajukan daerah dan berjuang dalam mencerdaskan generasi yang akan datang, lewat gubug ini akan lahir semua tatanan kehidupan yang bermartabat. 

GBK selain untuk kegiatan mengaji juga berliterasi. 
Awal Merintis
Alhamdulillah patut berbangga hati dan syukur, karena saat ini telah terbangun aula serbaguna yang diberi nama GUBUK BELAJAR KECACIL di Karangsawah Utara. Nama tersebut terinspirasi dari Pohon Kecacil yang usianya sudah sangat tua namun masih kokoh sampai sekarang. Lokasinya pun berdampingan dengan aula, dan membuat rindang suasana sekitarnya.

Lebih dari itu, yang sangat menyentuh hati adalah penggerak di balik terbangunnya aula ini. Bukan dari kalangan terpelajar, bukan pula dari kalangan priyayi. Penggerak utama atau yang menginisiasi pembangunan aula adalah sekelompok orang yang sehari-harinya hanya nguli, angon, dan nyawah.

Mereka sangat peduli terhadap masa depan anak-anak Karangsawah Utara yang populasinya cukup banyak. Salah satu di antara mereka adalah seorang mantan preman, yang merasa prihatin melihat anak-anak di sekitarnya tidak mengaji. Mereka orang biasa yang memikirkan kebutuhan anak-anak untuk belajar dan bermain, sungguh luar biasa.

Proses pembangunannya pun begitu cepat, kurang lebih 1,5 bulan. Padahal tidak ada dana awal sepeser pun. Hanya bermodalkan lahan milik Musholla Baitul Muttaqin dan donasi dari masyarakat Karangsawah Utara. Atas semangat para pelopor tersebut, akhirnya seluruh masyarakat Karangsawah Utara mendukung dan berbondong-bondong menyalurkan donasi. Bahkan masyarakat dari luar Karangsawah Utara pun ikut berdonasi.

Nantinya, GUBUK BELAJAR KECACIL akan dimanfaatkan untuk ruang belajar anak-anak dan ruang terbuka untuk masyarakat umum. Tidak hanya itu, aula juga akan digunakan sebagai tempat mengaji anak-anak (TPA) serta perpustakaan. Insya Allah kami dari IPPKU (Ikatan Pemuda Pemudi Karangsawah Utara) akan menjalankan amanah dari orangtua yang telah membangun aula ini. Tentu dengan kerja sama dan dukungan dari toko agama, tokoh masyarakat, pemerintah desa dan masyarakat seluruhnya.

Harapan kita semua, dengan dibangunnya GUBUK BELAJAR KECACIL dapat memberi semangat baru bagi anak-anak untuk belajar, dapat menciptakan generasi cinta Alquran dan mengurangi angka kenakalan remaja. Di sisi lain semoga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengaji dan belajar bagi anak-anak.

Kepada seluruh masyarakat Kutamendala ataupun lainnya, kami mohon dukungannya untuk mensukseskan program-program kami ke depan. Sehingga apa yang diharapkan dapat terwujud, Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.

Malam ini malam tasyakuran sekaligus pembukaan ngaji dan belajar. Mudah-mudahan menciptakan generasi cinta qur'ani. (rls)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar