Tim pengabdian UMK memeragakan terapi wicara untuk ABK. |
Kudus, soearamoeria.com - Tim pengabdian Universitas Muria Kudus (UMK) membuat bermacam usaha produksi alat peraga terapi wicara untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang dipamerkan dan diaplikasikan dalam pembelajaran di Lentera Hati School Kudus, pada Sabtu (27/7/2019).
Lentera Hati School Kudus merupakan salah satu sekolah yang memberikan pendidikan, pelatihan, dan terapi untuk anak berkebutuhan khusus.
Gangguan bicara dan bahasa adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Gangguan ini semakin hari semakin meningkat pesat. Di kabupaten Kudus, banyak anak yang mengalami gangguan wicara pada anak. Sehingga alat peraga terapi wicara sangat dibutuhkan.
Berdasarkan permasalahan tersebut tim pengabdian kepada masyarakat UMK tergerak hati untuk menciptakan produk alat peraga terapi wicara pada anak berkebutuhan khusus yang ramah pada anak, dengan judul, “PPUPIK Alat Peraga Terapi Wicara Anak Berkebutuhan Khusus.”
Tim Pengabdian tersebut diketuai Muhammad Noor Ahsin yang beranggotakan Ristiyani dan Dina Lusianti. Dalam pembelajaran, Inovasi, dan alat peraga untuk anak berkebutuhan khusus sangat diperlukan.
“Inovasi pembelajaran diperlukan di tengah maraknya permasalahan pendidikan khususnya gangguan wicara pada anak berkebutuhan khusus, untuk itu kami menciptakan beragam alat peraga terapi wicara untuk membantu melatih kemampuan wicara dengan menggunakan alat peraga yang edukatif, menarik, dan ramah terhadap anak,” tutur Muhammad Noor Ahsin.
Ahsin yang merupakan dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMK menambahkan alat peraga terapi wicara yang dibuat, diharapkan dapat membantu dan bermanfaat untuk anak berkebutuhan khusus.
Produk alat terapi wicara ada banyak di antaranya: paket kartu abjad, paket kartu angka, boneka tangan khas Kudus, Acordion, Miniatur benda nyata, Boneka huruf, Diorama, Bulaga, dan sebagainya.
“Alat peraga terapi wicara yang kami produksi ramah kepada anak dan semoga dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat, khususnya bagi anak yang mengalami ganguan seperti anak berkebutuhan khusus,” lanjut Ristiyani.
Produk yang dihasilkan pun sudah dipasarkan lewat media sosial, seperti Instagram, dan website. “Alhamdulillah banyak masyarakat yang antusias dan tertarik untuk membeli produk kami, pembelinya lumayan banyak. Alat peraga ini meskipun awalnya digunakan untuk anak yang memiliki gangguan wicara, juga bisa digunakan untuk anak yang memiliki gangguan lain. Selain itu alat peraga ini pun bisa juga digunakan untuk pembelajaran anak KB, PAUD, TK, Sekolah Dasar, dan sebagainya,” pungkas Dina Lusianti, anggota pengabdian PPUPIK UMK. (sm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar