 |
| Prie GS memantik FGD di Mapolres Jepara. (Foto: Istimewa) |
Jepara, soearamoeria.com - Budayawan kenamaan Prie GS hadir dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pilihan Pasti Beda Namun Kerukunan, Persatuan, dan Kebersamaan dalam bingkai Kebinekaan Tetap yang Utama” yang digelar Satbinmas Polres Jepara berlangsung di Mapolres Jepara, Kamis (11/4/2019) lalu.
Dalam kesempatan itu, di hadapan peserta dirinya mengungkapkan pentingnya kerukunan. “Jangankan soal bangsa, tidak rukun dengan pasangan saja berat,” tandasnya.
Budayawan yang akrab disapa Mas Prie itu mengatakan untuk menjalin kerukunan, diksi kata sudah tepat, namun penyampaian intonasinya tidak tepat maka akan berakibat fatal. “Ini soal dasar berkomunikasi untuk kerukunan,” lanjutnya.
Di akhir motivasinya, pihaknya menandaskan, pada saat merasa superior,”sadarlah bahwa aka nada pihak yang nge-track di belakang Anda,” papar pria yang tinggal di Semarang ini.
Kapolres Jepara, AKBP Arif Budiman dalam sambutannya memaparkan forum FGD itu dibuat dalam rangka mendinginkan suasana saat dinamika politik ekskalasinya meningkat.
“Perbedaan pilihan menjadi keniscayaan, kebhinekaan adalah kekayaan. Dengan demikian, jangan sampai karena beda pilihan politik menjadikan perpecahan,” harapnya.
Hadir dalam FGD Dandim, KPU, Bawaslu, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. (sm)
Dalam kesempatan itu, di hadapan peserta dirinya mengungkapkan pentingnya kerukunan. “Jangankan soal bangsa, tidak rukun dengan pasangan saja berat,” tandasnya.
Budayawan yang akrab disapa Mas Prie itu mengatakan untuk menjalin kerukunan, diksi kata sudah tepat, namun penyampaian intonasinya tidak tepat maka akan berakibat fatal. “Ini soal dasar berkomunikasi untuk kerukunan,” lanjutnya.
Di akhir motivasinya, pihaknya menandaskan, pada saat merasa superior,”sadarlah bahwa aka nada pihak yang nge-track di belakang Anda,” papar pria yang tinggal di Semarang ini.
Kapolres Jepara, AKBP Arif Budiman dalam sambutannya memaparkan forum FGD itu dibuat dalam rangka mendinginkan suasana saat dinamika politik ekskalasinya meningkat.
“Perbedaan pilihan menjadi keniscayaan, kebhinekaan adalah kekayaan. Dengan demikian, jangan sampai karena beda pilihan politik menjadikan perpecahan,” harapnya.
Hadir dalam FGD Dandim, KPU, Bawaslu, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. (sm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar