![]() |
Babinsa praktik mengoperasikan alsintan. (Foto: Pendim Demak) |
Semarang, SoearaMoeria.Com
Pengembangan
sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan merupakan salah satu
strategi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Karena
selain berperan sebagai sumber penghasil devisa yang besar, juga merupakan
sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Untuk itu Balai
Diklat Pertanian Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Pelatihan Alat Mesin
Pertanian (Rice Transplanter Crown
Indojarwo dan Crown Planter) alat
tanam jagung dan kedelai bagi Babinsa dalam rangka Upsus Peningkatan Produksi
Padi, Jagung dan Kedelai bertempat di Balai Diklat Pertanian Semarang, Jl. Raya Tambangan Mijen Semarang, Senin (21/5/2018).
Di zaman serba
modern Petani tidak mau ketinggalan zaman
dengan itu jajaran Babinsa Kodim 0716/ Demak
turut mengikuti pelatihan Rice Transplanter, Crown Indojarwo dan Crown Planter
(alat tanam padi, jagung dan kedelai) untuk memperlancar Brigade Alat Mesin
Pertanian (Alsintan).
Perwakilan PT
Rutan, Dwi Nugroho menyampaikan bahwa modernisasi alat pertanian khususnya
kepada para petani padi yang ada di wilayah satuan Komando Distrik Militer
(Kodim) di wilayah Jawa Tengah belum sepenuhnya dapat mengoperasionalkan alat
tersebut.
Untuk memberikan
pengetahuan dan cara menggunakan alat transplanter tersebut, “Untuk itu kami memberikan pelatihan kepada para Babinsa dan
Kelompok Petani, sebagian besar petani belum dapat mengoperasionalkan alat
tersebut karena belum tahu cara penggunaanya," kata Dwi Nugroho.
Pihaknya
memberikan pelatihan dan memberikan wawasan atau pengetahuan bagaimana cara
untuk menggunakan alat pertanian padi, jagung dan kedelai ini atau transplanter.
“Para
Babinsa kami memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada kelompok tani yang ada
di jajaran kabupaten di jawa Tengah. Kegiatan ini sengaja dilakukan agar
para petani dapat menggunakan atau bisa mengoperasikan alat tanam padi ini,”
kata Dwi.
Ke depannya
akan membuat usaha padi menjadi lebih efisien, produktivitas meningkat dan berujung pada kesejahteraan para petani.
Karena Transplanter merupakan alat penanam bibit dengan jumlah, kedalaman,
jarak dan kondisi penanaman yang seragam sehingga penanaman padi akan semakin
cepat dan bagus.
Turut hadir
dalam kegiatan perwakilan dari PT Rutan Dwi Nugroho, Pabandya Wanwil Sterdam
IV/ Dip. diwakili Bati Wanwil Serka Suratman, Perwakilan Babinsa Kodim
Wonosobo, Temanggung, Salatiga, Kendal, Demak, Pati, Rembang, Blora dan Purwodadi
serta perwakilan Kelompok Tani dari Pati dan Rembang.
Sementara itu, Pabandya Wanwil. Sterdam IV/ Dip. yang diwakili Bati Wanwil Serka Suratman berharap kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Kodam IV/ Diponegoro bersama Penyuluh dalam Diklat semacam ini dapat terus dikembangkan dan diperluas, bukan hanya untuk komoditi swasembada padi, jagung dan kedelai, namun termasuk komoditi lain sesuai konteks wilayah Jawa tengah. (Pendim 0716/ Demak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar