Pengurus
Pusat (PP) Rabithah Ma’ahid Islamiyyah (RMI) Nahdlatul Ulama bekerja sama
dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) mengadakan pelatihan, pendampingan dan
magang mekanik sepeda motor untuk santri Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY).
Sebanyak
24 santri akan mengikuti pelatihan selama kurang lebih 4 bulan ke depan. Pelatihan
dalam kelas dan praktik langsung. Pembukaan pelatihan bertempat di kantor Astra
Motor Center Semarang, Selasa (05/12/2017).
Pelatihan
itu memberikan pengetahuan pada santri agar mampu memperbaiki dan mengetahui
perkembangan sepeda motor. Kebutuhan akan sepeda motor di pesantren tak kalah
pentingnya dengan alat transportasi lain.
Dengan
adanya kemampuan baru ini, pesantren memiliki tenaga ahli yang paham sepeda
motor. YDBA sudah 37 tahun mendampingi masyarakat untuk berkontribusi. Selain
itu, ada Astra Motor dan Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) yang ikut mendukung
pelatihan ini.
Ahmad
Muhibbudin, wakil ketua YAHM menyatakan bahwa perlu adanya knowledge (transfer
pengetahuan) pada masyarakat luas, termasuk santri.
Setelah
mengikuti pelatihan ini peluang untuk mengerjakan bidang terkait perbengkelan
terbuka lebar. Sudah banyak pelatihan seperti ini yang memberikan manfaat pada
peserta. Banyak dari mereka menjadi wirausahawan dengan membuka bengkel sendiri
atau bekerja di jaringan perusahaan Astra.
“Setelah
lulus untuk bisa menjadi wirausahawan,” papar Rahmad Handoyo mentor YDBA.
Khoironi
perwakilan PP RMI NU memotivasi peserta bahwa pelatihan kali ini bisa jadi menjadi
ilmu baru bagi santri. Untuk pesantren salaf ini hal baru yang harus ditekuni
agar mampu menguasainya.
Abu
Choir selaku tim pelaksana dari PW RMI NU Jawa Tengah menambahkan bahwa
pelatihan itu ke depan harus ditingkatkan tak hanya dalam pelatihan saja. Perlu
adanya pendampingan untuk membuka bengkel di pesantren dengan supervisi dari
Astra. (zulfa)