SMA Walisongo Pecangaan Jepara menyelenggarakan
Turnamen Bola Voli antar pelajar dan antar klub se-kabupaten Jepara yang
berlangsung 28 Oktober – 11 November 2017 dipusatkan
di lapangan Smawas Sport Arena, kompleks sekolah setempat.
Sebagaimana informasi yang diterima SoearaMoeria.Com
dalam turnamen itu untuk kategori pelajar diikuti 4 klub sekolah SMA
Walisongo, SMK Walisongo, SMAN 1 Pecangaan dan SMA Islam Sultan Agung.
Sedangkan di luar itu ada 16 tim antar klub se-kabupaten Jepara.
Turnamen itu sudah berlangsung 2 kali. Turnamen kali
pertama kategori open yang tujuannya untuk show pemain karena
bebas bon. Sedangkan untuk turnamen yang kedua ini untuk mengetahui kemampuan
pemain bola voli di tingkat lokal.
Budi Ismail, selaku pelindung kegiatan ini menyampaikan
misi dari turnamen ini ialah untuk pembinaan Bola Voli di Jepara. Diadakannya
turnamen tersebut juga merupakan tindak lanjut dari sowan dia dkk kepada
Indra Jaya, ketua tim pelatih bola Voli Jawa
Tengah.
Dari hasil sowannya itu, Indra yang juga pernah
menjadi tim pelatih nasional tidak begitu suka dengan turnamen open. “Beliau
lebih suka turnamen antar klub sebab arahnya ada manfaat untuk pemain di
Jepara,” kata Kepala SMA Walisongo ditemui
disela-sela kegiatan.
Guru mapel Ekonomi itu menambahkan lewat turnamen juga
momen untuk mengenalkan SMA Walisongo kepada masyarakat. Budi yang merupakan
alumnus MA Walisongo itu ingat tahun 1990an akhir SMA yang dipimpinnya punya
sejarah apik tentang dunia persepak bolaan di Jepara.
Banyak murid-murid yang berbakat yang kerap
ditandingkan di kampung-kampung. Sekarang lanjut jika mengangkat sepakbola ia
menyebut sudah banyak lembaga yang membidangi. Sehingga dipilihlah Bola Voli. “Apalagi sekarang Voli juga sedang tren,” lanjutnya.
Diklat Bola Voli Jepara
Jika di Gebog, Kudus ada
Diklat Berlian Muda, maka di Jepara tepatnya di SMA Walisongo Pecangaan ada
Bina Tunas Gemilang (Bintang). Rencananya Diklat
ini akan dikelola secara professional.
Usai turnamen itu urainya diklat akan dilaksanakan.
Pelatihnya diambil dari kalangan profesional, dari masyarakat umum dan sekolah
lain juga bisa bergabung dalam diklat tersebut.
Budi yang tinggal di desa Lebuawu RT. 20 RW.04
Pecangaan itu menambahkan di kalangan SMA Walisongo sendiri prestasi anak
didiknya mulai merangkak naik setahunan ini.
Even Pekan Olahraga
dan Seni Maarif (Porsema) cabang Bola Voli antar SMA-SMK Maarif se-Jepara sudah
masuk semi final dan menjadi juara 4. “Untuk turnamen kali ini murid kami jadi
juara 1,” jelasnya bangga.
Meski begitu
pihaknya terus memompa semangat anak didiknya. Diklat bola voli yang diminati
oleh puluhan muridnya itu jadwal latihannya 6 hari. 3 hari untuk laki-laki dan
3 hari berikutnya untuk perempuan.
Lewat diklat
tersebut ia berharap tim bola volinya makin berprestasi. Di samping itu jika
ada alumnus yang mempunyai kemampuan bisa “dititipkan” dengan Indra (pelatih
bola Voli).
Alhasil selain nama sekolah semakin terangkat, pembinaan bola
voli di Jepara semakin berkembang. “Mungkin ini bagian terkecil sumbangsih kami
terhadap perkembangan insan bola voli di Jepara,” pungkasnya. (sm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar