Akar seribu adalah
salah satu obyek wisata di desa Plajan kecamatan Pakis Aji kabupaten Jepara. Obyek
yang satu ini cocok buat muda-mudi yang ingin mencari tempat bersantai-santai
di akhir pekan. Juga tepat untuk para keluarga yang hendak melepat penat
setelah sepekan melakukan rutinitas.
Sejak beroperasi
sampai sekarang, pihak pengelola terus berupaya menambah fasilitas agar para
wisatawan semakin nyaman. Salah satu yang paling baru di lokasi ini ialah
Jembatan Pelangi Gardu Pandang Almari Telepon.
Supriyoso, salah
satu pengelola obyek akar seribu mengatakan untuk berswafoto di lokasi ini
tidak bayar, gratis. Perlu diketahui jembatan ini terbuat dari kayu dan bambu
maka hanya dilewati maksimal 5 orang dengan berat 300 kg.
Peraturan lain yang
juga perlu dipatuhi pengunjung, kata Pak Supri, batas maksimal di lokasi hanya
5 menit. “Demi kenyamanan dan kebersihan pengunjung dimohon melepas alas kaki.”
Begitu bunyi tulisan yang tertempel di salah satu pohon penyangga menuju
jembatan ini.
Supri yang tinggal
di Plajan RT.25 RW.04 itu menjelaskan sampai berita ditulis destinasi baru itu
baru dioperasikan 2 minggu. Sedangkan untuk pengerjaan pembuatan jembatan
sekira ditempuh 2 bulan.
Didampingi Marwoto,
selaku ketua desa wisata Plajan, Supri menambahkan sebelum jembatan itu dibikin
pihak pengelola melakukan studi banding di beberapa tempat di antaranya
Kulonprogo (Yogyakarta), Magelang dan Kebumen.
Baru setelah itu,
pihaknya membikin jembatan itu. Dibuatlah jembatan itu dari bambu dan juga
kayu. “Panjang jembatan ini 17 meter, tinggi 5 meter dan lebar 1 meter,” jelas
Marwoto yang juga mantan petinggi desa Plajan.
Selain jembatan
pelangi, di akar seribu juga ada buaya, rusa serta jalak bali yang dikelola
pihak pengelola. Di lokasi ini, lanjut Supri juga terdapat makam sesepuh desa,
Mbah Kertoguno.
Marwoto
menambahkan, saat ini pihaknya memang menggratiskan untuk masuk ke jembatan
pelangi. “Untuk promo, mas. Untuk masuk jembatan sudah include bayar
5000 ke lokasi akar seribu,” paparnya kepada SoearaMoeria.Com.
Ke depan, pihak
pengelola merencanakan setelah makin dikenal masyarakat untuk masuk jembatan
itu dikenakan biaya. Plajan, yang merupakan salah satu desa wisata di Jepara
itu diketahui oleh khalayak masyarakat salah satunya melalui media sosial.
Hal itu diuraikan
salah satu pengunjung, Putri Lutfiani. Putri warga Ngasem RT.11 RW.03 Batealit, Jepara yang
datang bersama saudaranya tahu lokasi itu dari facebook temannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar