Jepara, SoearaMoeria.Com
Kampus Universitas
Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara saat ini sudah berusia 26 tahun. Usia itu
jika diqiyaskan bukan usia remaja lagi tapi usia dewasa. Karena itu semakin
bertambah usia harus terus dikembangkan kualitas dan dan kuantitasnya.
Paparan itu
disampaikan Ketua Umum Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (Yaptinu) Dr.
H. Shodiq Abdullah, M.Ag dalam Kuliah Umum bersama Menteri Pemuda dan Olahraga,
Imam Nahrawi, bertempat di Gedung Haji MWCNU Tahunan, Komplek Kampus Unisnu
Jepara, Senin (07/8/2017) lalu.
Shodiq menilai Unisnu,
kampus NU terbesar di Indonesia. “Saya sudah menyaksikan di seluruh Indonesia
bahwa Unisnu terbesar di Indonesia, lainnya masih la yamutu wala yahya,
tidak bermutu banyak biaya,” tandasnya kepada ribuan mahasiswa yang hadir.
Karena itu ia
memberi pesan yang pertama, mendorong pimpinan lembaga untuk mengembangkan
tridarma perguruan tinggi utamanya dalam aspek penulisan dan penelitian.
“Ruh PT yang utama
ialah penelitian dan penulisan,” tandas Shodiq.
Kedua, peran serta
jatidiri NU menjadi penggerak pusat pengembangan Aswaja. Pusat studi aswaja
yang ada di Unisnu tidak hanya formal seremonial belaka tetapi harus
menampakkan jatidirinya.
“Kampus Unisnu
adalah pelopor islam moderat, inklusif dan toleran bukan intoleran dan garis
keras,” tambahnya.
Shoqid menegaskan
intoleran dan garis keras bukan watak Aswaja. Mahasiswa Unisnu tegasnya harus
sesuai citra yang ditulis dan disosialisasikan cendekia dan berakhlak mulia.
Sampai berita ini
ditulis Unisnu memiliki 6.000 mahasiswa aktif dan pendaftar baru sejumlah
1.400. (sm)
No comments:
Post a Comment