Piter Edward: Relawan Bencana Indonesia Luar Biasa, Siap Terjun ke Medan Terberat - Soeara Moeria

Breaking

Jumat, 02 Juni 2017

Piter Edward: Relawan Bencana Indonesia Luar Biasa, Siap Terjun ke Medan Terberat


Kudus, SoearaMoeria.Com
Rombongan tim monev Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Pusat melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di Kudus, Rabu (31/05/17) kemarin.

Bersama BNPB dan DFAT perwakilan Dubes Australia menuju ke pendopo kabupaten Kudus,  disambut oleh Sekda Kudus Nor Yasin. Dia menyambut baik dengan adanya monev dan menceritakan beberapa kejadian bencana yang ada di kabupaten Kudus.

"Kami pihak pemerintah dalam penanggulangan bencana daerah bekerja bersama-sama dengan para relawan dan dunia usaha," paparnya.

Hal ini bertujuan untuk mensinergikan manajemen risiko bencana kepada pemerintah daerah,  organisasi masyarakat dan dunia usaha.  Terutama untuk menunjang kesiapsiagaan bencana. 

Ketua LPBI NU Pusat, M. Ali Yusuf mengatakan Kudus dipilih karena berdasarkan data dari Badan Nasional  Penangulangan Bencana (BNPB) Jawa Tengah termasuk tiga besar rawan Bencana Se-indonesia. Kudus masuk dalam daftar wilayah rawan bencana itu.

"Kesiapsiagaan bencana tidak hanya relawan, namun lebih penting dari masyarakat, karena yang mengenal daerahnya dan kali pertama terdampak. Ke depan kami akan memberi pengerahan dan pelatihan tanggap bencana sejak dini kepada masyarakat," ungkapnya. 

Dia menjelaskan,  program kesiapsiagaan dari LPBI NU ini,  sudah berjalan sejak 2016. Juga bekerja sama dengan pemerintah Australia melalui Departement Of Foreigh Affairs and Trade  (DFAT).

Selain itu ada rencana membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB). Forum ini sebagai wadah koordinasi antar lembaga,  ormas,  relawan,  pemerintah daerah dan dunia usaha.

Tujuannya, agar bantuan disalurkan nantinya tidak saling tumpuk dan pembagian tugas lebih jelas.

"Upaya untuk meningkatkan kapasitas komunitas komunikasi dalam respon bencana di daerah,  bisa untuk mendukung pemerintah kabupaten dalam membangun sistem kesiapsiagaan bencana.  Termasuk mekanisme tanggap darurat bencana,” jelasnya.

Sementara itu Kedutaan Australia, Piter Edward mengatakan dirinya diundang LPBI NU Pusat untuk ikut memonitoring evaluasi kesiapsiagaan LPBI NU di daerah.  Pihaknya siap menjalin kerja sama ini.

"Kami akan berkoordinasi dengan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB)  yang memiliki kewenangan terhadap tanggap bencana di indonesia. Memang lembaga yang bergerak di bidang siaga bencana di indonesia banyak,  mereka juga luar biasa,  sebab relawannya siap terjun ke medan terberat sekali pun," terangnya. 

Sementara itu Ketua LPBI NU Kudus, Gufron mengatakan jumlah anggotanya ada 79 orang,  tapi yang telah mengikuti pelatihan tanggap bencana sekitar 25 anggota.

Mereka dilatih segala hal yang berkaitan dengan kebencanaan. "Monitoring evaluasi ini sungguh bermanfaat.  Kami mendapatkan masukan dari pusat yang harus diperbaiki di daerah," jelasnya. 

Tim monev juga berkunjung ke Oasis Djarum Kudus dan disambut dengan baik,  salah satu peran dunia usaha yang saat ini sudah dilakukan oleh Djarum Bakti Lingkungan tentang penanggulangan bencana melakukan reboisasi pohon mahoni di sepanjang jalan Pantura mulai Brebes sampai Rembang.

Ipung salah satu perwakilan Djarum mengatakan masyarakat harus bersama-sama bergerak untuk melakukan yang mencegah penanggulangan bencana  salah satunya penanaman pohon baik trembesi maupun pohon yang lain. 

Acara diakhiri di kantor BPBD Kudus dalam pembahasan kajian risiko bencana yang sudah dilakukan oleh Tim kajian LPBI NU Kudus di desa Karangrowo Undaan Kudus. (ka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar