![]() |
Ilustrasi : Google |
Oleh : Abu Rokhmad
Wakil Dekan FISIP
UIN Walisongo dan Menantu KH Cholil Bisri
KH. Mohammad
Cholil Bisri (akrab dipanggil Mbah Cholil) lahir tanggal 12 Agustus 1942 atau
bertepatan dengan tanggal 27 Rajab 1263 H di Rembang. Mbah Cholil adalah putra
pertama dari pasangan KH. Bisri Mustofa bin H. Zaenal Mustofa dan Nyai Hj.
Ma'rufah binti KH. Cholil Harun Kasingan Rembang.
Pesantren Kasingan
Rembang pernah mengalami masa keemasan (sekitar 1935) dengan jumlah santri
mencapai 3 ribuan. Sentuhan mbah Cholil Harun melalui pendidikan pesantren
melahirkan alumni yg mumpuni di bidangnya. antara lain: KH. Bisri Mustofa, KH.
Machrus Ali Lirboyo, KH. Misbah Mustofa Tuban dll.
Mbah Cholil lahir
dalam suasana sulit. Saat itu terjadi pergolakan politik nasional akibat
terjadi peralihan kekuasaan dari Belanda ke Jepang. Mbah Cholil beserta
keluarganya harus mengungsi dari daerah ke daerah lainnya, bahkan sampai ke
Pare Kediri.
Mbah Cholil
menikah dengan Nyai Hj. Muhsinah binti KH. Soimuri Solo dan dikarunia 8
putra-putri. berturut-turut putra putri beliau adalah: Yahya Cholil Staquf,
Ummi Kalsum Cholil Dzalij, Zaenab Cholil Qotsumah, Yaqut Cholil Qoumas,
Faizah Cholil Tsuqoibak, Bisri Cholil Laquf, Mohammad Hanies Cholil Barro' dan
Mohammad Zaim Cholil Mumtaz.
Pendidikan Mbah
Cholil di SR, kemudian mengaji dari pesantren ke pesantren. Setelah mengaji
dengan abahnya di Rembang, Mbah Cholil bersama adiknya (KH. A. Mustofa Bisri)
nyantri di pesantren Lirboyo Kediri. Selain ngaji kitab, dua santri muda ini
dikenal suka dengal ilmu kedigdayan juga. Sepak bola adalah olah raga favorit
sejak remaja.
Setelah dari
Lirboyo, Mbah Cholil pindah nyantri di pesantren Krapyak asuhan Mbah KH. Ali
Maksum, sambil kuliah setahun di UIN Yogya. Kuliah di Yogya hanya dilakoni
setahun, setelah itu diutus abahnya berangkat ke Makkah untuk mengaji dengan
Syekh Alwi Al-Maliki.
Mbah Cholil
dikenal sebagai kiai yang politisi. Kiprah politiknya dimulai dengan bergabung
dengan Partai NU, PPP, dan PKB. Mbah Cholil adalah penggagas, pendiri dan
deklalator PKB. Pernah menjadi anggota dewan DPRD Rembang dan DPR Pusat dari
PPP.
Setelah reformasi,
Mbah Cholil bergabung dengan PKB. Pernah wakil ketua MPR RI dari Fraksi PKB
2002-2004 dan wakil ketua Dewan Syuro DPP PKB 2002-2005. Mbah Cholil mewarisi
abahnya sebagai orator ulung dan politisi.
Aktivitas di
Jakarta yang padat tidak pernah melupakan santrinya di Rembang. Perjalanan
Rembang Jakarta atau sebaliknya dilakoni setiap minggu, bahkan seminggu dua
kali PP. Hari selasa adalah hari keramat Mbah Cholil. Bagaimana pun sibuknya,
Mbah Cholil pasti untuk mengaji bersama santri-santri sepuh.
Selain aktivitas
politik, kegiatan sosial keagamaan lain, seperti melayani pengajian di dalam
dan luar kota. Mbah Cholil hampir tidak pernah menginap di luar rumah meski
sedang mengisi pengajian di luar kota. Sebisa mungkin pulang ke rumah, sehingga
jadwal ngaji tafsir jalalain bakda subuh tetap bisa berjalan bersama santri di
pondok.
Mbah Cholil adalah
seorang kolumnis di koran. Gagasannya tentang sosial dan politik bisa dibaca
melalui tulisan opini di koran. Koran Suara Merdeka, Jawa Pos dan Kompas sering
memuat tulisan Mbah Cholil.
Yang luar biasa
dan tidak kalah menariknya ulasannya tentang sepak bola. komentar dan
prediksinya membuat kagum pembaca. setiap event besar sepak bola, seperti piala
dunia atau piala eropa, koran-koran besar selalu memperebutkan ulasannya karena
kecemerlangan dalam analisis dan prediksinya.
Hari ini tepat
haul beliau, yang wafat 7 Rajab atau 24 Agustus 2004, mbah Cholil dipanggil
kembali oleh Allah Swt. Allahummagfir lahu warhamhu wa 'afihi wa'fu
'anhu. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar